Harga gabah petani anjlok, tapi harga beras di penggilingan naik di Februari 2018
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 5.207,00 per Kg atau turun 3,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.305,00 per Kg di Februari 2018. Harga ini juga turun 3,70 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Januari 2018.
Kepala BPS, Suharyanto mengatakan, dari 1.346 transaksi penjualan gabah di 30 provinsi selama Februari 2018, transaksi gabah kering panen (GKP) tercatat 70,13 persen, gabah kualitas rendah 20,43 persen, dan Gabah kering giling (GKG) 9,44 persen.
"Rata-rata harga GKG di petani Rp 5.961,00 per Kg atau turun 0,68 persen dan di tingkat penggilingan Rp 6.094,00 per Kg atau turun 0,08 persen," kata Suharyanto dalam acara konferensi pers di kantornya, Kamis (1/3).
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
Sementara itu, harga gabah kualitas rendah di tingkat petani tercatat Rp 4.756,00 per Kg atau turun 3,39 persen dan di tingkat penggilingan Rp 4.843,00 per Kg atau turun 3,34 persen.
"Dibandingkan Februari 2017, rata-rata harga pada Februari 2018 di tingkat petani untuk semua kualitas GKP, GKG, gabah kualitas rendah mengalami kenaikan masing-masing 12,24 persen, 7,89 persen, dan 25,06 persen. Demikian juga di tingkat penggilingan rata-rata harga untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah mengalami kenaikan masing-masing 12,13 persen, 8,41 persen, dan 24,82 persen," ujarnya.
Sebagai informasi, survei monitoring harga produsen gabah selama Februari 2018 dilakukan terhadap 1.346 observasi transaksi penjualan gabah di 30 provinsi terpilih. Observasi harga terutama berasal dari lima provinsi di Jawa sebanyak 569 observasi (42,27 persen), diikuti sembilan provinsi di Sumatera 489 observasi (36,33 persen), lima provinsi di Kalimantan 119 observasi (8,84 persen), empat provinsi di Sulawesi 72 observasi (5,35 persen), provinsi Bali 53 observasi (3,94 persen), dua provinsi di Nusa Tenggara 35 observasi (2,60 persen), dua provinsi di Maluku 6 observasi (0,45 persen), dan dua provinsi di Papua 3 observasi (0,22 persen).
Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah masih didominasi transaksi penjualan GKP sebanyak 944 observasi (70,13 persen), diikuti oleh gabah kualitas rendah sebanyak 275 observasi (20,43 persen), dan GKG sebanyak 127 observasi (9,44 persen).
Sementara itu, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan tercatat sebesar Rp 10.382,00 per Kg atau naik sebesar 0,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kemudian, harga beras kualitas medium di penggilingan tercatrat sebesar Rp 10.215,00 per kg atau naik sebesar 0,37 persen.
"Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp 9.987,00 per kg, naik sebesar 1,99 persen," kata Suharyanto dalam acara konprensi pers di kantornya, Kamis (1/3).
Dibandingkan dengan Februari 2017, rata-rata harga beras di penggilingan pada Februari 2018 semua kualitas mengalami kenaikan. "Untuk kualitas premium sebesar 10,35 persen, kualitas medium sebesar 12,90 persen, dan kualitas rendah sebesar 16,34 persen."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gabah kering panen di tingkat petani naik 2,73 persen, sementara beras deflasi di tingkat grosir.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaNTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaBadan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa harga beras di pasaran mulai turun.
Baca SelengkapnyaHarga beras premium mengalami penurunan sebesar 1,19 persen pada Agustus.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaPada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaHarga gabah maupun beras masih tinggi dengan harga rata-rata Rp 7000 per kilogram gabah kering.
Baca SelengkapnyaHarga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.767 per kg atau naik 5,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.945 per kg atau naik 6,62 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnya