Harga Gas Elpiji Non-Subsidi Naik, Pedagang Warteg Khawatir Gas Melon Langka
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga Liquified Petroleum Gas (LPG) nonsubsidi. Kenaikan harga elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg tersebut naik membuat pedagang warteg khawatir. Mereka khawatir keputusan Pertamina ini nantinya akan membuat stok LPG Subsidi 3 kilogram (kg) langka.
Ketua Koordinator Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni mengungkapkan, dengan adanya kenaikan harga di LPG nonsubsidi, dikhawatirkan banyak konsumen beralih ke LPG subsidi alias LPG tabung melon. Sehingga, nantinya malah akan mengurangi stok LPG 3 kg di pasaran.
"Pedagang warteg masih banyak menggunakan elpiji melon 3 Kg, yang tidak kmi harapkan ada migrasi pengguna gas 12 kg ke 3 kg gas melon, karena ada perbedaan harga yang banyak," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (11/7).
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Berapa total penambahan pasokan LPG 3 kg? Pertamina melalui anak usahanya,PT Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan LPG 3 kilogram (Kg) sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
Diketahui, Pertamina menaikkan harga jual Bright Gas 3 Kg menjadi Rp58.000 per tabung, Bright Gas 5,5 kg Rp100.000 per tabung, Bright Gas atau Elpiji 12 kg Rp213.000 per tabung, dan EaseGas 14 Kg Rp246.000 per tabung.
Sementara di tingkat konsumen harga isi ulang LPG 3 Kg yang mendapat subsidi pemerintah masih berada di kisaran Rp21.000 per tabung. Dengan porsi sekitar 6 persen dari total konsumsi LPG nasional.
Melihat perbedaan harga yang cukup jauh tersebut, Mukroni khawatir akan mempengaruhi penyediaan stok LPG 3 kg di pasaran. Dia pun meminta pemerintah mampu mengontrol ketersediaan LPG 3 kg subsidi itu bagi pelaku usaha warteg.
"Kami harapkan pemerintah memantau kesediaan gas melon untuk usaha kecil termasuk warteg yang jumlah outlet atau gerai di Jabodetabek kurang lebih 50 ribu gerai. Artinya di masa daya beli belum pemerintah malah menambah beban dengan adanya kelangkaan stok gas 3 kg/melon," paparnya.
Belum Terjadi Kelangkaan
Namun demikian, Mukroni mengaku sejak kenaikan diberlakukan papda 10 Juli 2022, belum ada keluhan dari pedagang warteg yang tergabung dalam Kowantara. Alasannya, karena disinyalir pedagang warteg masih memiliki stok LPG 3 Kg.
"Belum ada suara-suara kesulitan dari teman-teman, mungkin nunggu seminggu, karena bisa aja pedagang warteg masih ada stok," katanya.
Dia mengaku, terkait kebutuhan di satu warteg, bisa mencapai 3 tabung LPG 3 Kg per hari. Namun, ini kembali pada tingkat omset masing-masing warteg "Tergantung omzetnya, kalau di atas Rp 1-3 juta omsetnya bisa 3 tabung perhari," katanya.
Mengacu pada pengalaman ke belakang, ia mengaku pasca adanya kenaikan harga, stok gas LPG 3 kg di pasaran cukup sulit ditemui. Meski, dalam beberapa hari stok kembali memenuhi gerai-gerai pembelian LPG 3 kg.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sama seperti tren harga BBM non subsidi, tren harga produk LPG non subsidi juga disesuaikan dalam periode tertentu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaJumlah pengguna LPG 3 kg sebagai barang public service obligation (PSO) naik hingga 5 persen.
Baca SelengkapnyaPertamina klaim saat ini stok maupun penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Baca SelengkapnyaGas 3 kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.
Baca SelengkapnyaTabung gas bersubsidi tersebut disebar ke Balikpapan sebanyak 32.000 tabung dan 11.000 tabung ke Samarinda.
Baca SelengkapnyaPenetapan acuan HET gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk menekan selisih harga jual yang selama ini ditetapkan pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaPertamina juga menjamin ketersediaan LPG Non Subsidi, Bright Gas tersedia di lapangan baik di Pangkalan maupun outlet modern.
Baca SelengkapnyaSidak ini dilakukan untuk memastikan suplai LPG 3 di Pangkalan, hingga menyerap aspirasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan LPG subsidi dilakukan dengan pelaku membeli LPG 3 kg bersubsidi dari pangkalan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan LPG 3 kilogram alias gas melon diperuntukkan bagi warga miskin.
Baca Selengkapnya