Harga Gula Masih Tinggi, Menko Airlangga Sebut Akibat Impor Terganggu Lockdown Corona
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengakui harga gula pasir di tingkat pasar dan masyarakat masih mengalami lonjakan tinggi. Hal itu terjadi karena keran impor yang dilakukan pemerintah mengalami penundaan akibat adanya pembatasan atau lockdown.
"Memang itu yang menjadi salah satu persoalan," kata Menko Airlangga usia melakukan ratas, di Jakarta, Rabu (16/5).
Sementara itu, terkait dengan tingginya harga bawang merah memang pemerintah tidak berencana untuk melakukan impor. Mengingat masih ada beberapa daerah yang bisa memproduksinya dalam jumlah besar.
-
Kenapa harga gula naik? Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram. Gula pasir eceran yang biasanya dihargai Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp17.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula premium yang semula harganya Rp14.000 per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana cukai mempengaruhi konsumsi gula? Menurut WHO, cukai ini dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan konsumsi gula. Data mereka menunjukkan bahwa kenaikan harga minuman berpemanis hingga 20 persen dapat menurunkan konsumsi hingga 20 persen, sehingga membantu mencegah obesitas dan diabetes.
-
Siapa tersangka korupsi importasi gula? 'Satu orang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu RD selaku Direktur PT SMIP,' kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumedana di Jakarta, Sabtu (30/3).
-
Apa yang menyebabkan harga singkong meningkat? Saat ditemui wartawan, seorang penjual singkong dan ubi jalar di Pasar Kopro, Wartini mengaku jika saat ini terjadi peningkatan penjualan.Menurutnya, hal ini seiring dengan tingkat konsumsi umbi-umbian tersebut yang juga tinggi di tengah harga beras yang belum turun.
Bawang merah masih menjadi salah satu komoditas yang harganya cukup tinggi. Rata-rata di Jawa saja harganya dari Rp45.000 sampai dengan Rp49.000 per kilogram. Kemudian di Jayapura bahkan bisa menembus mencapai Rp64.000.
"Jadi seperti mentan sampaikan ini masalah distribusi yang akan perlu didorong," katanya.
Impor Bawang Putih
Kemudian terkait bawang putih, rencana impornya sudah masuk ke lapangan. Dengan demikian diharapkan adanya stok impor harga bisa terkendali. Dia mencatat di April sudah ada sebanyak 81.000 ton bawang putih yang masuk.
"Mei 129.000 ribu stok yang ada. Itu yang tadi saya sebut itu stok. Sedangkan rencana impornya di April 94.000 ribu impor, Mei 78.000 impor," tandas dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi minta kepada jajarannya agar melihat terkait ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok. Khususnya, kata Jokowi, beberapa harga yang tidak kunjung stabil.
"Saya minta dicek di lapangan, dikontrol sehingga bisa terkendali masyarakat bisa naikkan daya belinya," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait lanjutan Pembahasan Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (13/5).
Imbauan tersebut diminta Jokowi lantaran telah mendapatkan data di lapangan saat ini beberapa harga tidak kunjung stabil. Salah satunya yaitu bawang merah yang hingga saat ini masih di angka Rp51 ribu.
"Bawang merah yang harga nasionalnya rata-rata masih di angka Rp51 ribu, masih jauh dari harga acuan bawang merah yaitu Rp32 ribu," jelas
Tidak hanya bawang merah, gula pasir pun kata Jokowi saat ini harganya belum stabil. Yaitu mencapai Rp17.500, padahal harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp12.500.
"Oleh sebab itu saya ingin ini dilihat masalahnya ada di mana, urusan distribusi atau memang stok yang kurang, atau memang ada yang sengaja permainkan harga untuk sebuah keuntungan yang besar," kata Jokowi.
Ujian Bagi Mendag Agus
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri memaklumi kejengkelan presiden Jokowi. Apalagi, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto dalam beberapa kesempatan memastikan stok gula dalam kondisi aman.
Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan hal yang jauh berbeda. Di mana lonjakan bahan pangan manis ini telah terjadi jauh sebelum pandemi covid-19 melanda Tanah Air.
"Saya rasa kerja Menteri Perdagangan (Agus Suparmanto) di uji (presiden). Apakah mampu menekan harga gula yang masih tinggi di pasar tradisional," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (15/4).
Abdullah mengatakan kenaikan harga gula di periode Mendag Agus telah memecahkan rekor nasional. Musababnya pada 2019 lalu kenaikan harga gula hanya mencapai Rp15.000 per kilogram dan dapat segera diturunkan harga jualnya, tak seperti sekarang yang berlarut-larut.
Ketua Ikappi tersebut kemudian mempertanyakan koordinasi antar instansi pemerintah bersama Satgas Pangan terkait pengawasan harga jual gula di lapangan. Terlebih Mendag Agus telah mengumumkan pemangkasan rantai distribusi gula untuk menekan harga jualnya.
"Menurut Mendag distribusi gula di pasar tradisional sudah dilakukan. Tapi harga masih tinggi dan barangnya terbatas," tegas dia.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acuan harga mempertimbangkan harga gula di produsen atau harga internasional, biaya kemasan, biaya distribusi, dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaHarga gula dunia terus mengalami peningkatan yang disebabkan beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.
Baca SelengkapnyaMenurut kuasa hukum, Lembong bukan satu-satunya menteri perdagangan era Presiden Jokowi yang melakukan importasi gula
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, berdasarkan hasil pemantauan secara mingguan, daging ayam ras saat ini Rp38.150 per Kg atau naik 0,32 persen.
Baca SelengkapnyaMahalnya harga minyak goreng dikarenakan masalah pasokan.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung (Kejagung) buka suara perihal aktivitas impor gula di Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan penyebab harga bahan pangan, khususnya beras yang melambung dalam beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempercepat impor beras di tengah ancaman dampak El Nino yang menyebabkan kemarau panjang.
Baca Selengkapnya