Harga gula pasir kembali naik, rakyat mengeluh
Merdeka.com - Masyarakat di beberapa daerah mengeluhkan naiknya harga sejumlah bahan kebutuhan pokok. Tidak hanya daging sapi, harga gula pasir juga ikut naik cukup tinggi. Di beberapa daerah harga gula pasir mencapai Rp 13.000 hingga Rp 15.000 perkilogram.
Padahal menjelang bulan Ramadhan yang lalu, pemerintah menekan harga gula dengan menggelar operasi pasar di 19 provinsi di Indonesia. Saat itu harga gula bisa ditekan hingga Rp 10.700 perkilogram hingga Rp 11.000 perkilogram.
Namun, operasi pasar yang dilakukan pemerintah tersebut hanya mampu menekan sementara harga gula pasir. Kini harga gula pasir kembali meroket. Di Lampung misalnya, harga gula pasir naik dari Rp 11.500 per-kilogram (per-kg) menjadi Rp 12.500 per-kg. Bahkan di Bengkulu, harga gula pasir sudah mendekati Rp 14.000 per-kg.
-
Kenapa harga gula naik? Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram. Gula pasir eceran yang biasanya dihargai Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp17.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula premium yang semula harganya Rp14.000 per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
“Kami ingin pemerintah mengadakan kembali operasi pasar gula pasir. Saat ini harganya sudah semakin melonjak. Habis lebaran kemarin harga gula pasir juga sudah mulai naik. Sekarang pada posisi yang paling tinggi,” kata Tina Kusumawardhani (45) saat di temui di Pasar Bambu Kuning, Bandar Lampung, Selasa (11/8).
Andi Suryana (40) pedagang sembako dipasar tersebut juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, harga gula pasir saat ini sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Akibatnya, banyak pembeli yang terpaksa membatasi pembelian gula pasir di tokonya tersebut.
“Harga gula pasir naik terus. Di Lampung sekarang sudah Rp 14.000. Ini akan terus naik, karena stok juga terbatas. Bisa naik ke angka Rp 15.000-16.000 perkilogram,” tuturnya.
Di Banten, harga gula pasir juga mengalami kelonjakan yang cukup tajam. Harga gula pasir kini sudah mencapai Rp 14.000-Rp 15.000 perkilogram. Hal ini tentu dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat, sebab gula pasir sebagai komoditi utama keseharian warga.
“Kalau harga gula pasir naik terus, saya khawatir harga makanan minuman akan menyusul naik. Pemerintah harus memperhatikan masyarakatnya,” Siti Kartini (37), saat ditemui di Pasar Rau, Serang Banten.
Siti heran, harga gula pasir saat bulan puasa jauh berbeda dibandingkan sekarang. Saat bulan Ramadhan, harga gula pasir berada di kisaran harga Rp 11.000 perkilogram. Namun, setelah Ramadhan berlalu harga gula perlahan mulai naik.
“Saat bulan puasa kemaren ada operasi pasar gula. Sekarang udah nggak ada lagi. Makanya harganya naik lagi. Seharusnya tiap bulan pemerintah mengadakan operasi pasar,” imbuhnya.
Seperti diketahui, pada Ramadhan lalu pemerintah menggelar operasi pasar gula pasir dengan menggandeng Induk Koperasi Kartika (Inkop Kartika) sebagai pihak yang mendistribusikan gula pasir kepada konsumen. Penunjukan ini sesuai dengan nota kesepahaman antara Kemendag dengan TNI Angkatan Darat tentang pengamanan di bidang perdagangan dan perlindungan konsumen di perbatasan NKRI.
Dalam operasi pasar tersebut, Inkop Kartika menggelontorkan gula pasir sebanyak 100 ribu ton. Gula pasir tersebut disiapkan oleh Inkop Kartika melalui kerjasama dengan produsen gula pasir dalam negeri. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.
Baca SelengkapnyaAcuan harga mempertimbangkan harga gula di produsen atau harga internasional, biaya kemasan, biaya distribusi, dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaTingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca SelengkapnyaPara pedagang beras mengungkap harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp 2000.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaHarga beras terpantau terus mengalami kenaikan hingga pecahkan rekor. Harga beras medium kini Rp12.000 per kg. Dari semula Rp10.000 per kg.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras ini diperkirakan akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
Baca Selengkapnya