Harga minyak anjlok dipicu kekhawatiran risiko krisis negara berkembang
Merdeka.com - Harga minyak turun lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan Brent terpuruk dari tertinggi empat bulan karena investor fokus terhadap risiko bahwa krisis negara-negara berkembang dan sengketa perdagangan bisa menekan permintaan sekalipun pasokan mengetat.
Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan bahwa meskipun pasar minyak sedang mengetat pada saat ini dan permintaan minyak dunia akan mencapai 100 juta barel per hari (bph) dalam tiga bulan ke depan, namun risiko-risiko ekonomi global sedang meningkat.
"Ketika kita memasuki tahun 2019, risiko yang mungkin untuk perkiraan kami terletak di beberapa negara berkembang utama, sebagian karena depresiasi mata uang terhadap Dolar AS, meningkatkan biaya energi yang diimpor," kata lembaga itu.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Mengapa Pertamina berupaya menghadapi trilema energi? 'Trilema energi saat ini menjadi tantangan besar bagi Pertamina, terlebih sebagai BUMN energi Pertamina memiliki peran utama untuk menjaga ketahanan energi nasional.
"Selain itu, ada risiko terhadap pertumbuhan dari eskalasi perselisihan perdagangan," kata agen yang bermarkas di Paris itu.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman November anjlok USD 1,56 atau 2 persen menjadi menetap di USD 78,18 per barel di London ICE Futures Exchange. Patokan global pada Rabu (13/9) mencapai USD 80,13 level tertinggi sejak 22 Mei.
Sementara itu, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun USD 1,78 atau 2,5 persen menjadi ditutup padai USD 68,59 per barel di New York Mercantile Exchange.
Kedua patokan harga minyak menandai persentase penurunan satu hari terbesar mereka dalam hampir satu bulan.
Pasar jatuh di awal sesi karena investor fokus pada elemen "bearish" dari laporan IEA, kata Bob Yawger, direktur berjangka energi di Mizuho di New York.
Harga tergelincir lagi setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah tweet bahwa Amerika Serikat tidak dalam tekanan untuk membuat kesepakatan perdagangan dengan China. Perusahaan-perusahaan AS di China dirugikan dengan meningkatnya ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing, menurut survei, yang mendorong lobi-lobi bisnis AS mendesak pemerintah Trump untuk mempertimbangkan kembali pendekatannya.
Gedung Putih telah mengundang para pejabat China untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan, ketika AS bersiap meningkatkan perang perdagangan dengan China dengan tarif pada barang-barang China senilai USD 200 miliar.
Menteri Energi AS, Rick Perry memuji anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia untuk pekerjaan mereka dalam mencegah lonjakan harga minyak selama kunjungannya ke Moskow.
Harga minyak naik pada minggu ini, didukung sesi-sesi sebelumnya oleh penarikan lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS, pelemahan dolar AS dan laporan penurunan dalam produksi AS, Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca Selengkapnya