Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga minyak anjlok dipicu kekhawatiran risiko krisis negara berkembang

Harga minyak anjlok dipicu kekhawatiran risiko krisis negara berkembang Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak turun lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan Brent terpuruk dari tertinggi empat bulan karena investor fokus terhadap risiko bahwa krisis negara-negara berkembang dan sengketa perdagangan bisa menekan permintaan sekalipun pasokan mengetat.

Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan bahwa meskipun pasar minyak sedang mengetat pada saat ini dan permintaan minyak dunia akan mencapai 100 juta barel per hari (bph) dalam tiga bulan ke depan, namun risiko-risiko ekonomi global sedang meningkat.

"Ketika kita memasuki tahun 2019, risiko yang mungkin untuk perkiraan kami terletak di beberapa negara berkembang utama, sebagian karena depresiasi mata uang terhadap Dolar AS, meningkatkan biaya energi yang diimpor," kata lembaga itu.

"Selain itu, ada risiko terhadap pertumbuhan dari eskalasi perselisihan perdagangan," kata agen yang bermarkas di Paris itu.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman November anjlok USD 1,56 atau 2 persen menjadi menetap di USD 78,18 per barel di London ICE Futures Exchange. Patokan global pada Rabu (13/9) mencapai USD 80,13 level tertinggi sejak 22 Mei.

Sementara itu, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun USD 1,78 atau 2,5 persen menjadi ditutup padai USD 68,59 per barel di New York Mercantile Exchange.

Kedua patokan harga minyak menandai persentase penurunan satu hari terbesar mereka dalam hampir satu bulan.

Pasar jatuh di awal sesi karena investor fokus pada elemen "bearish" dari laporan IEA, kata Bob Yawger, direktur berjangka energi di Mizuho di New York.

Harga tergelincir lagi setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah tweet bahwa Amerika Serikat tidak dalam tekanan untuk membuat kesepakatan perdagangan dengan China. Perusahaan-perusahaan AS di China dirugikan dengan meningkatnya ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing, menurut survei, yang mendorong lobi-lobi bisnis AS mendesak pemerintah Trump untuk mempertimbangkan kembali pendekatannya.

Gedung Putih telah mengundang para pejabat China untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan, ketika AS bersiap meningkatkan perang perdagangan dengan China dengan tarif pada barang-barang China senilai USD 200 miliar.

Menteri Energi AS, Rick Perry memuji anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia untuk pekerjaan mereka dalam mencegah lonjakan harga minyak selama kunjungannya ke Moskow.

Harga minyak naik pada minggu ini, didukung sesi-sesi sebelumnya oleh penarikan lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS, pelemahan dolar AS dan laporan penurunan dalam produksi AS, Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini
Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini

Padahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Khawatir Anggaran Subsidi BBM Bisa Bengkak Imbas Perang Iran Vs Israel
Pemerintah Khawatir Anggaran Subsidi BBM Bisa Bengkak Imbas Perang Iran Vs Israel

Konflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan

Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.

Baca Selengkapnya
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun

Serangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.

Baca Selengkapnya
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan

Kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Akibat Mahalnya Harga Minyak Dunia
Siap-Siap, Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Akibat Mahalnya Harga Minyak Dunia

Mengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.

Baca Selengkapnya
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket

Selain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.

Baca Selengkapnya