Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga minyak anjlok, karyawan perusahaan migas RI tak terima bonus

Harga minyak anjlok, karyawan perusahaan migas RI tak terima bonus Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Usaha sektor minyak dan gas (migas) di dunia sedang mengalami kesulitan karena harga minyak yang anjlok hingga menyentuh angka USD 30 per barel. Kesulitan ini juga melanda perusahaan-perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia.

Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan, pemerintah sudah bertemu dengan asosiasi perusahaan-perusahaan migas atau Indonesia Petroleum Association (IPA) beberapa waktu lalu, dan mendapati beberapa persoalan yang dialami perusahaan. IPA pun memaparkan berbagai upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah kesulitan tersebut.

"Fasilitas mobil dikurangi. Rapat tadinya pasti dikasih makan, sekarang di atas 3 jam, (baru) boleh ada (makanan). Kantor yang dua lantai, jadi 1 lantai. Manajemen, semula di sana ada di sini ada, sekarang digabungkan. Bonus tadinya tiap tahun sekarang tidak dibayarkan, perjalanan dinas dikurangi. Tapi enggak ganggu produksi," tutur Djoko di Graha Migas, Kuningan, Jakarta, Jumat (29/1) malam.

Pemangkasan biaya juga dilakukan di pos utama kegiatan perusahaan, yakni investasi dan biaya operasional. Salah satunya dengan cara menunda pembangunan jalan menuju lapangan (field). "Kalau capex misalnya menunda pembangunan jalan lapangan," ungkapnya.

Menurut Djoko, biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia berada di kisaran USD 4 per barel hingga USD 70 per barel. Dengan harga minyak yang anjlok mencapai kisaran USD 30 per barel, membuat perusahaan minyak tertekan.

"Di Indonesia paling rendah USd 4 per barel, paling tinggi USD 70 per barel. Rata-rata USD 30 per barel di Indonesia," ucapnya.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Wiratmaja Puja menambahkan, perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia untuk sementara juga melakukan moratorium penerimaan pegawai baru.

"Moratorium pegawai baru bisa kita maklumi. Kalau harga minyak lebih bagus, mungkin mereka menerima lagi," tukasnya.

"Karena itu, hampir seluruh perusahaan migas di Indonesia membutuhkan insentif-insentif dari pemerintah agar dapat terus bertahan."Hampir semua butuh insentif, terutama yang memiliki kegiatan eksplorasi," tutupnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pegawai Indofarma Nangis Curhat ke DPR: Sepotong Kue Barang Mewah Buat Kami, Capek Kerja Tak Dikasih Makan
Pegawai Indofarma Nangis Curhat ke DPR: Sepotong Kue Barang Mewah Buat Kami, Capek Kerja Tak Dikasih Makan

Sambil menahan air mata, seorang pegawai Indofarma mengungkapkan sepotong kue yang menjadi suguhan menjadi barang mewah bagi mereka.

Baca Selengkapnya
FOTO: Polemik Potong Gaji untuk Tapera, Nambah Lagi Beban Hidup Para Pekerja
FOTO: Polemik Potong Gaji untuk Tapera, Nambah Lagi Beban Hidup Para Pekerja

Kebijakan pemotongan gaji untuk iuran Tapera dari ini menuai kritik publik karena semakin menambah beban hidup pekerja di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.

Baca Selengkapnya
PTDI Nunggak Bayar Gaji Karyawan, Ini Biang Keroknya
PTDI Nunggak Bayar Gaji Karyawan, Ini Biang Keroknya

Diharapkan masalah ini bisa selesai di Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Gaji Pegawai PTDI Dicicil, Erick Thohir Ungkap Alasan Sebenarnya
Gaji Pegawai PTDI Dicicil, Erick Thohir Ungkap Alasan Sebenarnya

Proses pembayaran gaji yang tak utuh ini telah dikomunikasikan langsung kepada perwakilan karyawan PTDI.

Baca Selengkapnya
PTDI Cicil Gaji Karyawan, Erick Thohir Pastikan Tak Ada Potongan
PTDI Cicil Gaji Karyawan, Erick Thohir Pastikan Tak Ada Potongan

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menunggak pembayaran gaji karyawan.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal

SKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.

Baca Selengkapnya
Curhat di DPR Sampai Nangis, Pegawai Indofarma: Kalau Tidak Ingat Tuhan, Kami Sudah Bunuh Keluarga Sendiri
Curhat di DPR Sampai Nangis, Pegawai Indofarma: Kalau Tidak Ingat Tuhan, Kami Sudah Bunuh Keluarga Sendiri

Meidawati mencatat sudah ada 3 pegawai Indofarma mengalami kecelakaan saat bekerja. Alhasil biaya perawatan mereka tidak bisa dijamin oleh perusahaan.

Baca Selengkapnya
Gaji Karyawan Bulan November Dicicil, Dirut PT DI Ungkap Kondisi Perusahaan Sebenarnya
Gaji Karyawan Bulan November Dicicil, Dirut PT DI Ungkap Kondisi Perusahaan Sebenarnya

Gaji seluruh karyawan PT DI untuk bulan November 2023, baru dibayar rata sebesar Rp1 juta.

Baca Selengkapnya
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Karyawan PT DI Sempat Mogok Kerja Tuntut Pembayaran Gaji dan THR, Kementerian BUMN Beri Tanggapan Begini
Karyawan PT DI Sempat Mogok Kerja Tuntut Pembayaran Gaji dan THR, Kementerian BUMN Beri Tanggapan Begini

Pihak perusahaan juga telah melakukan pertemuan bersama dengan para karyawan untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.

Baca Selengkapnya
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok

Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.

Baca Selengkapnya
Miris Nasib Buruh Nikel di Morowali
Miris Nasib Buruh Nikel di Morowali

Temuan Rasamala Hijau dan Trend Asia mengungkap mirisnya hidup buruh di Proyek Strategis Nasional.

Baca Selengkapnya