Harga minyak berbalik naik dari posisi terendah dua bulan terakhir
Merdeka.com - Harga minyak dunia berbalik naik dari posisi terendah dua bulan pada Selasa (Rabu pagi WIB). Kenaikan harga didorong proyeksi OPEC yang menunjukkan pengurangan kelebihan pasokan global yang telah membebani pasar.
Para pedagang meningkatkan penawaran minyak mentah setelah kemunduran pada Senin (11/7), dalam apa yang beberapa analis katakan itu sebagian karena koreksi teknis. Pasar minyak berayun lebih tinggi bersama dengan sebuah reli kuat di pasar ekuitas.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, melonjak USD 2,04 menjadi berakhir di USD 46,80 per barel di New York Mercantile Exchange.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, patokan global, menetap di USD 48,47 per barel, meningkat USD 2,22 dari penutupan Senin.
"Bagian dari itu adalah beberapa optimisme jangka pendek dalam laporan bulanan pasar minyak OPEC," kata James Williams dari WTRG Economics seperti ditulis Antara, Rabu (13/7).
Dalam laporan Juli, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan pihaknya memperkirakan kelebihan pasokan global akan berkurang lebih lanjut tahun ini dan tahun berikutnya berkat pengurangan produksi dari produsen luar kartel, terutama Amerika Serikat.
Kartel beranggotakan 14-negara, yang menyediakan sekitar sepertiga dari minyak mentah dunia, telah memeras pesaingnya dengan menjaga keran (produksi) terus terbuka. OPEC melaporkan bahwa produksi Juni meningkat sebesar 264.000 barel per hari menjadi rata-rata 32,9 juta barel per hari.
OPEC memperkirakan pertumbuhan permintaan global akan meningkat pada 2017. "Dengan demikian, kondisi pasar akan membantu menghapus stok minyak berlebih secara keseluruhan pada 2017," kata laporan itu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaTren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.
Baca Selengkapnya