Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga Minyak di Asia Jatuh Usai Trump Umumkan Kenaikan Tarif untuk Produk China

Harga Minyak di Asia Jatuh Usai Trump Umumkan Kenaikan Tarif untuk Produk China Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak anjlok lebih dari dua persen di perdagangan Asia pada Senin pagi, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan menaikkan tarif barang-barang China minggu ini dengan tajam.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di 60,44 dolar AS per barel pada pukul 00.32 GMT (07.32 WIB), jatuh 1,50 dolar AS per barel atau 2,4 persen, dari penyelesaian terakhir mereka. Minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan di 69,34 dolar AS per barel, turun 1,51 dolar AS per barel atau 2,1 persen, dari penutupan terakhir mereka.

Trump pada Minggu (5/5) mengatakan di Twitter bahwa ia akan secara drastis menaikkan tarif AS untuk barang-barang yang diimpor dari China minggu ini, menarik turun pasar keuangan global, termasuk minyak mentah berjangka. Hal ini berisiko membahayakan pembicaraan perdagangan antara AS dan China.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan untuk membatalkan semua pembicaraan perdagangan dengan Washington.

"Trump telah membawa palu godam ke kacang kenari pagi ini dengan mengancam akan mengenakan tarif 25 persen pada 525 miliar dolar AS barang-barang China pada Jumat ini," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di pialang berjangka OANDA di Singapura, dikutip Antara, Senin (6/5).

Di dalam industri minyak, ada tanda-tanda kenaikan lebih lanjut dalam produksi dari Amerika Serikat, di mana produksi minyak mentah telah melonjak lebih dari dua juta barel per hari (bph) sejak awal 2018, ke rekor 12,3 juta barel per hari. Itu telah membuat Amerika Serikat sebagai produsen terbesar di dunia di atas Rusia dan Arab Saudi.

Jumlah rig pengeboran untuk gas di Amerika Serikat turun tiga rig menjadi 183 rig dalam minggu hingga 3 Mei, sementara rig pengeboran yang diarahkan untuk minyak naik dua rig menjadi 807 rig, data dari perusahaan jasa minyak Baker Hughes menunjukkan pada Jumat (3/5).

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Bikin Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam Suram
Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Bikin Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam Suram

Trump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Saham di Pasar China Ambles Saat Negara-Negara Asia Menguat
Saham di Pasar China Ambles Saat Negara-Negara Asia Menguat

Saham di pasar Asia menunjukkan tren positif pada hari Selasa (19/11).

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi

Said menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.

Baca Selengkapnya
AS dan Israel Ancam Serang Kilang Iran, Harga Minyak Dunia Bakal Meroket?
AS dan Israel Ancam Serang Kilang Iran, Harga Minyak Dunia Bakal Meroket?

Lonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Donald Trump Bakal Buat Biaya Hidup di Amerika Serikat Melonjak Tajam
Kebijakan Donald Trump Bakal Buat Biaya Hidup di Amerika Serikat Melonjak Tajam

Selain karena akan merusak proses pemulihan ekonomi China, pengenaan tarif impor 60 persen juga berpotensi biaya hidup di Amerika Serikat bakal melonjak.

Baca Selengkapnya
Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk
Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk

Trump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Penyebab Harga Emas Hari Ini Turun Rp30 Ribu, Ketahui Faktor yang Mempengaruhi
Penyebab Harga Emas Hari Ini Turun Rp30 Ribu, Ketahui Faktor yang Mempengaruhi

Harga emas Antam mengalami penurunan tajam sebesar Rp30.000 per gram pada Kamis, 7 November 2024.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump

Sri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.

Baca Selengkapnya
Analisis IMF Jika Donald Trump Kembali Berkuasa: Akan Ada Guncangan Ekonomi Tambahan
Analisis IMF Jika Donald Trump Kembali Berkuasa: Akan Ada Guncangan Ekonomi Tambahan

Hal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya