Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga Minyak di Asia Turun Akibat Pelemahan Ekonomi China dan Rekor Produksi AS

Harga Minyak di Asia Turun Akibat Pelemahan Ekonomi China dan Rekor Produksi AS Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak merosot di perdagangan Asia pada Kamis pagi, terseret oleh pelemahan ekonomi China dan rekor produksi minyak mentah AS, meskipun pasar tetap relatif baik didukung oleh pemotongan pasokan yang dipimpin oleh klub produsen OPEC.

Minyak mentah berjangka internasional Brent berada di 66,23 dolar AS per barel pada pukul 01.29 GMT (08.29 WIB), turun 16 sen AS atau 0,2 persen dari penutupan terakhir mereka. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di 56,90 dolar AS per barel, turun 4 sen AS dari penyelesaian terakhir mereka.

Harga-harga terseret turun oleh melonjaknya produksi minyak mentah Amerika, yang telah meningkat lebih dari 2 juta barel per hari (bph) selama setahun terakhir, menjadi 12,1 juta barel per hari yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para pedagang mengatakan pelemahan ekonomi China juga menekan harga minyak.

Orang lain juga bertanya?

Aktivitas pabrik di China, importir minyak terbesar di dunia, menyusut untuk bulan ketiga berturut-turut pada Februari. Indeks manufaktur resmi China jatuh ke level terendah tiga tahun, menyoroti celah yang semakin dalam ekonomi yang menghadapi permintaan lemah terus-menerus di dalam dan luar negeri.

Namun, pasar minyak masih didukung relatif baik oleh pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang bersama-sama dengan beberapa produsen non-afiliasi seperti Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, sepakat akhir tahun lalu untuk mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari untuk menopang harga.

Karena pemotongan ini, persediaan minyak mentah komersial AS turun 8,6 juta barel dalam sepekan yang berakhir 22 Februari menjadi 445,87 juta barel. "Impor minyak mentah ke AS turun 1,6 juta barel per hari pekan lalu, ke level terendah dua dekade," kata bank ANZ, dikutip Antara.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Permintaan minyak di China terpengaruh oleh peningkatan penggunaan kendaraan listrik
Permintaan minyak di China terpengaruh oleh peningkatan penggunaan kendaraan listrik

Industri kendaraan listrik di Tiongkok berkembang dengan sangat pesat

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Kondisi Ini, Target Produksi lifting Migas Tahun 2025 Turun
Gara-Gara Kondisi Ini, Target Produksi lifting Migas Tahun 2025 Turun

Pemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).

Baca Selengkapnya
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia

Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.

Baca Selengkapnya
Ekonomi China Makin Lesu, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya
Ekonomi China Makin Lesu, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya

Loyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.

Baca Selengkapnya
Permintaan Mobil Listrik Menurun, Saham Tesla Terjun Bebas
Permintaan Mobil Listrik Menurun, Saham Tesla Terjun Bebas

Berikut penyebab saham Tesla merosot di awal tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Saham di Pasar China Ambles Saat Negara-Negara Asia Menguat
Saham di Pasar China Ambles Saat Negara-Negara Asia Menguat

Saham di pasar Asia menunjukkan tren positif pada hari Selasa (19/11).

Baca Selengkapnya
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar

China merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.

Baca Selengkapnya
China disebut-sebut sebagai penyebab produksi global Toyota menurun pada Mei 2024?
China disebut-sebut sebagai penyebab produksi global Toyota menurun pada Mei 2024?

Perang harga tengah berlangsung antara merek mobil Jepang dan merek lokal China.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya

BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.

Baca Selengkapnya