Harga minyak dunia anjlok, INDEF imbau Pertamina timbun minyak

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Institute Development for Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan harga minyak yang anjlok hingga menyentuh angka USD 30 per barel menjadi peluang PT Pertamina untuk menimbun minyak. Dengan begitu, ketika harga minyak kembali melonjak, maka perusahaan pelat merah tersebut sudah punya cadangan energi.

"Hitungan awam, walaupun kita pedagang, kalau harga sangat murah ya nimbun. Selain untuk kepentingan bisnis pertamina, agar saat harga naik, Indonesia bisa bertahan sampai dalam jangka waktu tertentu," ujar Enny di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta, Kamis (4/2).

Dia juga mengimbau agar pemerintah bisa menjalankan kerjasama dengan Arab Saudi dan Iran dalam menyuplai minyak. Dengan begitu, Indonesia bisa langsung menikmati suplai minyak tanpa harus khawatir akan naik turunnya harga minyak.

"Karena kita masih berpeluang untuk menikmati, hal ini juga bisa untuk mendorong industrialisasi, apa sulitnya kita bekerja sama, menambah storage, atau bisa ditaruh di pulau, atau perahu yang bisa bersandar dan sebagainya," kata dia.

Dengan kerjasama tersebut, Pertamina bisa langsung mengimpor minyak dari kedua negara penghasil minyak terbesar tersebut guna meningkatkan pengelolaan minyak mentah di Indonesia.

"Pilihannya adalah mengapa Pertamina tidak langsung lakukan pengadaan minyak dari negara produsen, Iran, atau Arab Saudi, kan mereka tidak mengurangi produksinya, Arab saudi kan terus produksi, Arab Saudi itu, selain dari minyak, pendapatan dari hajinya juga besar," pungkas dia.