Harga minyak dunia anjlok, Repsol jual aset dan pecat karyawan
Merdeka.com - Anjloknya harga minyak dunia memukul perusahaan energi dunia. Bahkan, perusahaan besar seperti Repsol harus menjual aset serta memecat karyawannya.
Produsen minyak asal Spanyol, Repsol mengumumkan akan menjual lebih dari 6 miliar euro (USD 6,89 miliar ata setara Rp 93,3 triliun) aset perusahaan dan memangkas belanja modal untuk lima tahun mendatang. Hal ini dilakukan perusahaan untuk membayar utang dan membayar dividen pada investor. Repsol telah berkomitmen akan memberi dividen 1 euro per lembar sahap pada investor.
Dalam rencana strategisnya, Repsol berjanji akan memberikan dividen atau imbas hasil pada investor. Padahal, harga minyak dunia saat ini sangat rendah yaitu sekitar USD 50 per barel. Padahal, puncak harga minyak dunia pernah menyentuh USD 115 per barel.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Apa yang dihapuskan Pertamina? Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi.
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
Dilansir dari Financial Times, Repsol juga berencana akan memecat tenaga kerja secara global sebesar 6 persen selama tiga tahun ke depan.
Repsol adalah salah satu perusahaan energi terbesar di Eropa dan tidak bisa bertahan karena rendahnya harga minyak dunia. Harga minyak dunia anjlok karena melimpahnya pasokan AS dan lambatnya permintaan dari China. Selain itu, keputusan OPEC yang tidak mau mengurangi produksi juga memicu rendahnya harga minyak.
Keputusan mengejutkan ini diambil Repsol sesaat setelah perusahaan membeli perusahaan minyak Kanada, Talisman seharga USD 8,3 miliar. Kesepakatan ini membuat utang perusahaan membengkak.
Tujuan perusahaan saat ini adalah menjual aset hingga 6,2 miliar euro hingga 2020, termasuk eksplorasi dan produksi hilir. Total angka ini termasuk penjualan bagian unit pipa gasnya yang dilakukan bulan ini.
Belanja modal perusahaan juga akan dipotong tajam menjadi hanya USD 4,1 miliar pada 2020. Angka ini turun hampir 40 persen dari tahun lalu, di mana belanja modal perusahaan mencapai USD 6,7 miliar. Selain itu, Repsol juga menunda pengeluaran untuk proyek baru dan perusahaan berharap bisa mengantongi 2,1 miliar euro dalam tiga tahun ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elon musk terpaksa PHK 10 persen karyawan Tesla di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca SelengkapnyaPHK dilakukan lantaran penjualan mobil listrik menurun, serta perang harga yang semakin sengit untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca Selengkapnya