Harga minyak dunia anjlok usai kilang AS tutup akibat badai Harvey
Merdeka.com - Harga minyak mentah AS terus menurun pada Rabu (Kamis pagi WIB). Hal ini disebabkan Badai Harvey yang membuat kilang-kilang AS ditutup dan merobek jantung industri minyak negara tersebut.
Badai tropis Harvey melanda Houston dan bagian lain Texas selama akhir pekan lalu. Houston merupakan lokasi dari beberapa kilang utama AS. Para analis mengatakan kilang-kilang terpaksa menutup operasi mereka akibat cuaca buruk, harga bensin naik tajam.
Harga minyak turun akibat penghentian kilang-kilang minyak dapat mengurangi permintaan minyak mentah Amerika. Data menunjukkan badai tersebut telah mematikan sekitar 23 persen dari kapasitas penyulingan di dalam negeri.
-
Dimana dampak arus melemah? Dalam penelitian yang dilakukan, diperkirakan beberapa daerah di Eropa akan mengalami penurunan suhu mencapai 30 derajat Celcius dalam waktu satu abad.
-
Kenapa perubahan iklim memperburuk dampak kekeringan? Namun, para ilmuwan menyatakan bahwa perubahan iklim memperburuk dampak dari fenomena cuaca ini, sehingga membuatnya semakin sulit untuk diprediksi.
-
Apa yang terjadi pada Kawah Timbang sekarang? Kini, lahan di sekitar Kawah Timbang banyak dimanfaatkan sebagai ladang pertanian warga.
-
Dimana angin kencang menyebabkan kerusakan? Di daerah Plengkung Wijilan dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, sebuah delman jadi korban setelah tertimpa pohon yang ambruk akibat angin kencang.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Di sektor ekonomi, persediaan minyak mentah AS turun 5,4 juta barel pada pekan yang berakhir 25 Agustus menjadi 457,8 juta barel, 7,6 persen di bawah level di minggu yang sama tahun lalu.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, merosot USD 0,48 menjadi menetap di USD 45,96 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, turun USD 1,14 menjadi ditutup pada USD 50,86 per barel di London ICE Futures Exchange.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaSKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaHudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaSpanyol hanya menanam sekitar 666.000 metrik ton pada musim tanam 2022-2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, serangan rudal Iran ke Israel telah berdampak terhadap perekonomian dunia.
Baca Selengkapnya