Harga minyak dunia bergejolak usai Raja Saudi wafat
Merdeka.com - Harga minyak dunia diperdagangkan bervariasi sempit pada Jumat (Sabtu pagi WIB). Hal ini menyusul meninggalnya Raja Arab Saudi, produsen minyak terbesar OPEC. Serta, kekhawatiran tentang kerusuhan di Yaman.
Dilansir dari Antara, Sabtu (24/1), minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret di New York Mercantile Exchange, turun 72 sen menjadi USD 45,59 per barel, terendah baru dalam hampir enam tahun terakhir.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret menetap di USD 48,79 per barel, naik 27 sen dari tingkat penutupan Kamis.
-
Apa prediksi Archibald Montgomery Low yang belum terealisasi? Beberapa prediksi Low belum sepenuhnya terealisasi, seperti pakaian berbahan felt sintetis untuk semua orang atau kacamata khusus yang memungkinkan penonton memilih film di bioskop. Namun, kemajuan teknologi seperti realitas virtual menunjukkan bahwa ide tersebut mungkin tidak jauh dari kenyataan.
-
Kenapa almarhum meninggal? Almarhum meninggal dunia setelah sakit yang dideritanya dalam jangka waktu lama.
-
Siapa yang meninggal? Seperti dilaporkan, komika Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024) di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akibat penyakit Anemia Aplastik yang dideritanya.
Raja Abdullah, yang berusia sekitar 90 tahun, meninggal pada Jumat pagi. Keluarga kerajaan bergerak cepat untuk menunjukkan kesinambungan dalam struktur kekuasaan dan kebijakan negara.
Saudara tiri Abdullah, Putra Mahkota Salman, ditunjuk sebagai raja baru dan, dalam pidato pertamanya sebagai raja, Salman berjanji untuk mempertahankan pendekatan yang sama terhadap pengekspor minyak dunia dan menyerukan persatuan antara negara-negara Arab.
"Atas kehendak Allah, kami akan melanjutkan semuanya yang pernah dilakukan Raja Abdullah," demikian pernyataan Raja Salman.
Sebagai produsen utama di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Arab Saudi telah menjadi penggerak kekuatan di belakang penolakan kartel untuk memangkas produksinya.
Tim Evans dari Citi Futures mencatat bahwa Raja Salman telah menegaskan bahwa kebijakan luar negeri dan energi Arab Saudi tidak akan berubah, dengan Ali Al-Naimi tetap sebagai Menteri Energi.
Arab Saudi telah menolak desakan beberapa anggota dari 12 negara OPEC untuk memangkas produksinya. Mereka lebih memilih untuk menurunkan harga dalam upaya untuk meraih pangsa pasar. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, serangan rudal Iran ke Israel telah berdampak terhadap perekonomian dunia.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan duka cita atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Baca SelengkapnyaPerang Israel-Palestina bakal berimbas ke harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, jika harga minyak dunia naik maka akan merembet ke harga barang lainnya.
Baca SelengkapnyaBenarkah Harga BBM Pertamax Naik Setelah Juni? Begini Penjelasan Menteri ESDM
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM Pertamina per tanggal 1 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM non-subsidi.
Baca Selengkapnya