Harga Minyak Dunia Kembali Merosot Dipicu Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global
Merdeka.com - Harga minyak dunia merosot di perdagangan Asia pada Jumat pagi. Penurunan harga dipicu oleh kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global meskipun pemotongan pasokan yang dipimpin oleh klub produsen OPEC dan sanksi-sanksi AS terhadap Venezuela memberikan beberapa dukungan terhadap minyak mentah.
Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) berada di USD 52,47 per barel pada pukul 01.23 GMT (08.23 WIB), turun 17 sen AS atau 0,3 persen, dari penyelesaian terakhir mereka. WTI turun sekitar 2,5 persen dari sesi sebelumnya.
Sementara itu, minyak mentah berjangka internasional Brent turun 12 sen AS atau 0,2 persen, menjadi USD 61,51 per barel setelah jatuh 1,7 persen pada sesi sebelumnya.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Membebani pasar keuangan, termasuk minyak mentah berjangka, adalah kekhawatiran bahwa perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan China akan tetap tidak terselesaikan, merusak prospek pertumbuhan ekonomi global.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis (7/2) bahwa dia tidak berencana untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum tenggat waktu 1 Maret yang ditetapkan oleh kedua negara untuk mencapai kesepakatan perdagangan.
Jika tidak ada kesepakatan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu, Trump telah mengancam untuk menaikkan tarif AS atas impor China. Putaran pembicaraan lain dijadwalkan untuk minggu depan di Beijing.
"Harga minyak mentah kembali ke posisi terendah dalam seminggu karena prospek pertumbuhan yang lebih lambat, bisa menandakan pengembalian (alasan) untuk persediaan meningkat," kata Edward Moya, analis pasar di pialang berjangka Oanda.
Meskipun demikian, para pedagang mengatakan penurunan harga minyak mentah lebih jauh tertahan oleh pemotongan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang diperkenalkan akhir tahun lalu bertujuan untuk memperketat pasar dan menopang harga.
Sebagai bagian dari pemotongan ini, Arab Saudi sebagai pengekspor minyak mentah terbesar di dunia dan pemimpin de-facto OPEC untuk memangkas produksi minyak mentahnya pada Januari sekitar 400.000 barel per hari (bph) menjadi 10,24 juta bph, menurut sumber OPEC.
Itu menempatkan produksi minyak mentah Saudi hampir 1,7 juta barel per hari di bawah Amerika Serikat, yang telah menghasilkan sekitar 11,9 juta barel per hari pada akhir 2018 dan awal 2019 - naik lebih dari 2 juta barel per hari dari setahun sebelumnya.
Risiko lain terhadap pasokan minyak datang dari Venezuela setelah penerapan sanksi-sanksi AS terhadap industri perminyakan anggota OPEC itu pada akhir Januari. Analis memperkirakan langkah ini akan mengurangi 300.000-500.000 barel per hari dari ekspor.
Namun untuk saat ini, dampak sanksi-sanksi terhadap pasar minyak internasional terbatas.
"Keseluruhan gangguan (Venezuela) tampaknya dapat dikelola baik untuk AS dan pasar global," kata Norbert R cker, kepala penelitian komoditas di bank Swiss Julius Baer. "Pasar minyak duduk di bantal pasokan yang nyaman."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaKini harga emas Antam dibanderol Rp1.413.000 per gram.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaPer tanggal 1 November, harga bensin BP AKR mengalami penurunan untuk semua jenisnya.
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca Selengkapnya