Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga Minyak Dunia Kembali Merosot Dipicu Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global

Harga Minyak Dunia Kembali Merosot Dipicu Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak dunia merosot di perdagangan Asia pada Jumat pagi. Penurunan harga dipicu oleh kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global meskipun pemotongan pasokan yang dipimpin oleh klub produsen OPEC dan sanksi-sanksi AS terhadap Venezuela memberikan beberapa dukungan terhadap minyak mentah.

Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) berada di USD 52,47 per barel pada pukul 01.23 GMT (08.23 WIB), turun 17 sen AS atau 0,3 persen, dari penyelesaian terakhir mereka. WTI turun sekitar 2,5 persen dari sesi sebelumnya.

Sementara itu, minyak mentah berjangka internasional Brent turun 12 sen AS atau 0,2 persen, menjadi USD 61,51 per barel setelah jatuh 1,7 persen pada sesi sebelumnya.

Membebani pasar keuangan, termasuk minyak mentah berjangka, adalah kekhawatiran bahwa perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan China akan tetap tidak terselesaikan, merusak prospek pertumbuhan ekonomi global.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis (7/2) bahwa dia tidak berencana untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum tenggat waktu 1 Maret yang ditetapkan oleh kedua negara untuk mencapai kesepakatan perdagangan.

Jika tidak ada kesepakatan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu, Trump telah mengancam untuk menaikkan tarif AS atas impor China. Putaran pembicaraan lain dijadwalkan untuk minggu depan di Beijing.

"Harga minyak mentah kembali ke posisi terendah dalam seminggu karena prospek pertumbuhan yang lebih lambat, bisa menandakan pengembalian (alasan) untuk persediaan meningkat," kata Edward Moya, analis pasar di pialang berjangka Oanda.

Meskipun demikian, para pedagang mengatakan penurunan harga minyak mentah lebih jauh tertahan oleh pemotongan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang diperkenalkan akhir tahun lalu bertujuan untuk memperketat pasar dan menopang harga.

Sebagai bagian dari pemotongan ini, Arab Saudi sebagai pengekspor minyak mentah terbesar di dunia dan pemimpin de-facto OPEC untuk memangkas produksi minyak mentahnya pada Januari sekitar 400.000 barel per hari (bph) menjadi 10,24 juta bph, menurut sumber OPEC.

Itu menempatkan produksi minyak mentah Saudi hampir 1,7 juta barel per hari di bawah Amerika Serikat, yang telah menghasilkan sekitar 11,9 juta barel per hari pada akhir 2018 dan awal 2019 - naik lebih dari 2 juta barel per hari dari setahun sebelumnya.

Risiko lain terhadap pasokan minyak datang dari Venezuela setelah penerapan sanksi-sanksi AS terhadap industri perminyakan anggota OPEC itu pada akhir Januari. Analis memperkirakan langkah ini akan mengurangi 300.000-500.000 barel per hari dari ekspor.

Namun untuk saat ini, dampak sanksi-sanksi terhadap pasar minyak internasional terbatas.

"Keseluruhan gangguan (Venezuela) tampaknya dapat dikelola baik untuk AS dan pasar global," kata Norbert R cker, kepala penelitian komoditas di bank Swiss Julius Baer. "Pasar minyak duduk di bantal pasokan yang nyaman."

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Harga Emas Antam Kembali Rontok Rp7.000 per Gram, Ini Biang Keroknya
Harga Emas Antam Kembali Rontok Rp7.000 per Gram, Ini Biang Keroknya

Kini harga emas Antam dibanderol Rp1.413.000 per gram.

Baca Selengkapnya
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?

Pertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini
Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini

Padahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga BBM Non-Subsidi Turun, Bukti Pelaku Usaha Punya Otoritas Penepatan Harga
Harga BBM Non-Subsidi Turun, Bukti Pelaku Usaha Punya Otoritas Penepatan Harga

Dalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Per 1 November BBM di SPBU BP AKR Turun, Cek Harganya di Sini
Per 1 November BBM di SPBU BP AKR Turun, Cek Harganya di Sini

Per tanggal 1 November, harga bensin BP AKR mengalami penurunan untuk semua jenisnya.

Baca Selengkapnya
Aduh, Penerimaan Negara di 2023 Diprediksi Turun Gara-Gara Ini
Aduh, Penerimaan Negara di 2023 Diprediksi Turun Gara-Gara Ini

SKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.

Baca Selengkapnya
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen

Ekonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.

Baca Selengkapnya