Harga Minyak Dunia Kembali Naik Dipicu Kebijakan AS Larang Impor Minyak Rusia
Merdeka.com - Harga minyak dunia terpantau kembali naik 4 persen di akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Kenaikan harga terjadi karena Amerika Serikat melarang impor minyak Rusia dan Inggris. Keputusan ini diperkirakan akan lebih mengganggu pasar energi global karena Rusia pengekspor minyak mentah terbesar kedua.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei naik USD 4,77 atau 3,9 persen menjadi menetap di USD 127,98 per barel, setelah mencapai tertinggi sesi di USD 133,09 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik USD 4,30 atau 3,6 persen, menjadi ditutup di USD 123,70 per barel, setelah mencapai tertinggi sesi USD 129,40 per barel.
Harga minyak telah melonjak lebih dari 30 persen sejak Rusia menginvasi Ukraina. Selain itu, Amerika Serikat serta negara-negara lain memberlakukan serangkaian sanksi. Sanksi tersebut telah mengubah ekspor minyak dan gas Rusia bahkan sebelum larangan tersebut, karena para pedagang berusaha untuk menghindari pelanggaran sanksi di masa depan.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak Rusia dan energi lainnya. Inggris mengatakan akan menghentikan impor minyak dan produk minyak Rusia pada akhir 2022, memberi pasar dan bisnis waktu untuk menemukan alternatif.
Padahal, Rusia mengirimkan 7 juta hingga 8 juta barel per hari minyak mentah dan bahan bakar ke pasar global.
"Amerika Serikat mengimpor sangat sedikit minyak dari Rusia, namun larangan itu adalah satu lagi sumber kehilangan pasokan," kata Matt Smith, analis minyak utama di Kpler.
"Ini hanya satu eskalasi lagi dalam serangkaian peristiwa yang telah mendorong harga minyak mentah dan produknya lebih tinggi," tambah Smith.
Harga Minyak Diprediksi Capai USD 200 per Barel
Larangan impor dapat mengirim harga minyak global hingga USD 200 per barel, kata analis di konsultan Rystad Energy yang berbasis di Oslo.
Sebelum larangan AS diumumkan, Goldman Sachs telah menaikkan perkiraan Brent untuk 2022 menjadi USD 135 dari USD 98 dan prospek 2023 menjadi USD 115 per barel dari USD 105 . “Ekonomi dunia dapat menghadapi kejutan pasokan energi terbesar yang pernah ada. karena peran kunci Rusia.”
"Seberapa tinggi harga minyak bisa naik? Pilih angka, ini pasar yang kacau," Mike Tran, analis di RBC Capital Markets, mengatakan dalam sebuah catatan pada Selasa (8/3) pagi.
Banyak pembeli sudah menghindari minyak Rusia. Shell PLC mengatakan akan menghentikan semua pembelian spot minyak mentah Rusia setelah menuai kritik atas pembelian yang dilakukan pada 4 Maret.
Beberapa pengamat pasar mengatakan, reli minyak sudah berlebihan, dan minyak mentah secara singkat menyerahkan sebagian besar kenaikan sekitar satu jam sebelum penyelesaian. Pedagang mengaitkan kemunduran itu dengan laporan tentang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang tidak lagi mendesak untuk menjadi anggota NATO.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca Selengkapnya