Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga minyak dunia kembali turun akibat aksi ambil untung

Harga minyak dunia kembali turun akibat aksi ambil untung Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak kembali turun di bawah USD 50 per barel. Penurunan tersebut akibat adanya aksi ambil untung, setelah sehari sebelumnya harga minyak naik di atas USD 50 per barel.

Harga minyak turun tipis karena para pedagang mencari alasan untuk mengunci keuntungan setelah reli kenaikan baru-baru ini. Harga minyak telah meningkat hampir 90 persen dari posisi terendah pada awal 2016.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli berakhir turun delapan sen dari penutupan Rabu menjadi USD 49,48 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah berhasil menembus tingkat USD 50 pada awal sesi.

Orang lain juga bertanya?

Di London, patokan Eropa, minyak Brent North Sea untuk pengiriman Juli juga sempat terdorong di atas ambang batas USD 50, namun kemudian turun 15 sen menjadi ditutup pada USD 49,59 per barel.

Minyak berhasil menembus level 50 dolar AS menyusul penghentian produksi minyak di Kanada, Nigeria dan di tempat lain selama satu bulan terakhir, dan pengurangan tajam produksi AS yang telah memperketat pasokan. Tetapi itu hanya menandai pemulihan parsial di pasar, setelah harga runtuh dari di atas USD 100 per barel pada pertengahan 2014.

Kontrak berjangka minyak mendekati tingkat 25 dolar AS per barel pada Februari, karena keputusan kebijakan oleh Arab Saudi dan kekuatan broker lainnya dalam OPEC yang menentang pengurangan produksi, mereka berusaha untuk mempertahankan pangsa pasar dengan harga berapapun. Mereka telah mempertahankan kelebihan pasokan dalam rangka memaksa keluar produsen-produsen yang lebih mahal, khususnya di Amerika Utara.

Beberapa analis skeptis harga minyak akan terus naik. Meskipun, pekan lalu terjadi penurunan dalam stok minyak, persediaan minyak AS tetap berada di dekat tertinggi dalam sejarah.

Faktor-faktor lainnya meliputi peningkatan produksi di Iran dan prospek permintaan yang tidak pasti di Tiongkok serta pasar-pasar utama lainnya.

"Saya pikir orang merasa mungkin 50 dolar AS adalah jenis dari titik jual di mana orang-orang yang telah membuat keuntungan mereka akan keluar dari pasar. Jadi mungkin bertindak sebagai batas atas sementara," ujar Strategic Energy & Economic Research Mike Lynch seperti dilansir Antara, Jumat (27/5).

Para analis juga mengingatkan bahwa pergerakan harga di atas USD 50 per barel bisa memicu beberapa produsen minyak serpih atau 'shale oil' di Amerika Serikat untuk melanjutkan kembali produksi mereka setelah menghentikan operasinya karena harga rendah. Mereka juga melihat bahwa OPEC mungkin tidak bergerak untuk membatasi atau mengurangi produksi di KTT Juni di Wina seperti yang beberapa harapkan.

Pasokan minyak mentah AS pekan lalu berkurang 4,2 juta barel menjadi 537,1 juta barel, dan produksi minyak mentah negara itu menurun 24.000 barel menjadi 8,767 juta barel per hari pekan lalu.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Harga BBM Non-Subsidi Turun, Bukti Pelaku Usaha Punya Otoritas Penepatan Harga
Harga BBM Non-Subsidi Turun, Bukti Pelaku Usaha Punya Otoritas Penepatan Harga

Dalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Pemerintah Tak Turunkan Harga BBM Pertalite
Ternyata, Ini Alasan Pemerintah Tak Turunkan Harga BBM Pertalite

Adapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Baca Selengkapnya
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok

Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.

Baca Selengkapnya
Aksi Saling Serang Iran VS Israel Mereda, Harga Minyak Mulai Turun
Aksi Saling Serang Iran VS Israel Mereda, Harga Minyak Mulai Turun

Tren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.

Baca Selengkapnya
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan

Kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?

Pertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.

Baca Selengkapnya
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan

Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Pertamina Berani Turunkan Harga Pertamax Cs di Tengah Mahalnya Minyak Dunia
Ini Alasan Pertamina Berani Turunkan Harga Pertamax Cs di Tengah Mahalnya Minyak Dunia

Harga minyak mentah dunia saat ini tengah melambung akibat ketegangan geopolitik dunia

Baca Selengkapnya