Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga minyak dunia makin hancur, sentuh titik terendah sejak 2009

Harga minyak dunia makin hancur, sentuh titik terendah sejak 2009 Explorasi minyak. shutterstock

Merdeka.com - Harga minyak dunia masih saja terus anjlok dan sudah menyentuh angka USD 40 per barel. Bahkan, akhir pekan lalu harga minyak mentah berada di bawah USD 40 barel dan ini harga terendah untuk pertama kalinya sejak Maret 2009 lalu.

Kondisi ini tentu menyulitkan negara yang menggantungkan pendapatan pada penjualan minyak mentah. Padahal, Juni tahun lalu harga minyak mentah masih berada di atas USD 100 per barel.

Rendahnya harga minyak dunia juga membuat perusahaan produsen minyak harus melakukan efisiensi. Salah satunya dengan mengurangi karyawan. Royal Dutch Shell (RDSB) atau Shell akan memecat 6.500 karyawan pada 2015 ini. Selain itu, perusahaan minyak di Inggris, Centrica juga akan memecat 6.000 karyawan.

Pengurangan karyawan dilakukan sebagai bentuk efisiensi perusahaan dan memotong biaya berjalan. Selain itu, Centrica juga akan mengurangi produksi minyak bumi.

Selain itu, perusahaan energi asal Italia, Saipem juga berencana akan mengurangi pegawai untuk efisiensi. Saipem akan memangkas setidaknya 8.800 pekerja dalam dua tahun ke depan.

Rencana pemecatan ini diumumkan setelah perusahaan merevisi target dan prospek untuk 2015. Perusahaan dilaporkan merugi USD 800 juta karena harga minyak jauh lebih rendah dari perkiraan. Selain itu, perusahaan juga membatalkan rencana pembangunan proyek pipa South Stream.

Namun, apa sebenarnya apa yang terjadi dengan minyak mentah ini? Merdeka.com mencoba merangkum beberapa fakta di balik anjloknya harga minyak dunia yang dilansir dari CNN Money di Jakarta, Senin (24/8).

Pasokan melimpah

Pasokan minyak bumi di pasar global saat ini sedang melimpah, disebabkan karena Amerika Serikat terus memompa sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui tersebut.

Perusahaan minyak Amerika terus memompa minyak bumi meski harga sudah jatuh. Hal ini dilakukan karena adanya teknologi baru dan biaya yang lebih murah. Sehingga perusahaan tetap diuntungkan walau dijual dengan harga yang murah.

Biasanya, jika harga minyak dunia anjlok, OPEC yang dipimpin oleh Arab Saudi akan mengurangi pasokan minyaknya. Namun, tidak kali ini. Negara yang tergabung dalam OPEC terus memompa minyak bumi.

Kesepakatan nuklir Iran

Geopolitik disebut juga berperan besar membuat hancur harga minyak dunia. Kesepakatan nuklir Iran beberapa waktu lalu memberi sentimen ke pasar global. Iran diprediksi akan mulai menjual minyak mentah ke pasar global karena sanki ekonomi negara tersebut juga telah dicabut.

Beberapa analis percaya Arab Saudi yang menjadi 'musuh' Iran juga akan terus memompa minyak untuk menekan Iran. Saudi memiliki fleksibilitas uang yang baik dibandingkan Iran.

Permintaan anjlok parah

Tidak hanya pasokan yan bertambah, lemahnya permintaan juga membuat harga minyak dunia jatuh. Permintaan minyak dari negara maju di Eropa dan Asia hampir tidak tumbuh. Sedangkan negara berkembang di Amerika Latin kini sedang mengalami kesulitan ekonomi.

Pelemahan permintaan minyak global tidak lain disebabkan karena melambatnya ekonomi China beberapa waktu ini. Kondisi China mempengaruhi hampir ekonomi seluruh negara dunia.

Pasar saham ketakutan

Rendahnya harga minyak dunia memberi tekanan pada pasar saham. Perusahaan energi yang masuk index S&P 500 kehilangan sepertiga nilainya selama tiga tahun terakhir.

Perusahaan seperti Chesapeake Energy (CHK), Transocean (RIG) dan Marathon Oi (MRO) mengalami penurunan nilai perusahaan hampir 50 persen dalam satu tahun terakhir.

Harga minyak dunia yang rendah membuat investor ketakutan sebagai bentuk peringatan krisis ekonomi global. Mereka berpendapat, jika semua baik maka harga minyak dunia seharusnya naik dan tidak mungkin jatuh.

Jika harga minyak dunia jatuh hingga di bawah USD 40 per barel, ini dinilai sebagai sinyal bearish oleh analis energi. Dan ini juga belum pernah terjadi sejak Februari 2009 silam.

Jadi berita heboh di Amerika

Rendahnya harga minyak dunia jadi berita besar di konsumen Amerika Serikat. Pasalnya, harga eceran minyak mengarah ke bawah USD 2 per galon (satuan di Amerika). Padahal, biasanya harga eceran berada di USD 2,65 per galon.

Harga minyak eceran di Amerika ini terus turun dari tahun lalu yang mencapai USD 3,44 per galon.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan

Kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Harga Emas Antam Kembali Rontok Rp7.000 per Gram, Ini Biang Keroknya
Harga Emas Antam Kembali Rontok Rp7.000 per Gram, Ini Biang Keroknya

Kini harga emas Antam dibanderol Rp1.413.000 per gram.

Baca Selengkapnya
Waspada, Perang Israel Vs Hamas Berpotensi Buat Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi Sejak 2008
Waspada, Perang Israel Vs Hamas Berpotensi Buat Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi Sejak 2008

Perekonomian global akan menghadapi guncangan energi ganda untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Kurs rupiah melemah, Harga BBM Pertamax Series Bakal Naik?
Kurs rupiah melemah, Harga BBM Pertamax Series Bakal Naik?

Saat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,

Baca Selengkapnya
Harga BBM Non-Subsidi Turun, Bukti Pelaku Usaha Punya Otoritas Penepatan Harga
Harga BBM Non-Subsidi Turun, Bukti Pelaku Usaha Punya Otoritas Penepatan Harga

Dalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.

Baca Selengkapnya
Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi
Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi

Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Akibat Mahalnya Harga Minyak Dunia
Siap-Siap, Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Akibat Mahalnya Harga Minyak Dunia

Mengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik

Arifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.

Baca Selengkapnya