Harga minyak dunia naik akibat anjloknya produksi OPEC
Merdeka.com - Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mencapai tertinggi tiga minggu, didukung oleh permintaan AS yang kuat dan komentar Arab Saudi bahwa pihaknya akan terus mengekang produksi sejalan dengan upaya-upaya yang dipimpin oleh OPEC.
Patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman April meningkat 0,19 dolar AS menjadi ditutup pada 67,50 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Selama sesi berlangsung, Brent mencapai level tertinggi tiga minggu di 67,90 dolar AS.
Sementara itu, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan April, naik 0,36 dolar AS menjadi menetap pada 63,91 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, setelah mencapai level tertinggi 20 hari di 64,24 dolar AS.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
-
Kenapa harga emas Antam naik hari ini? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
Kedua acuan tersebut meningkat pekan lalu, di mana Brent naik hampir empat persen dan WTI naik sebesar tiga persen.
"Hari ini dan minggu ini akan menjadi penting untuk menjawab pertanyaan, apakah akan terjadi koreksi pasar atau apakah ini merupakan kembalinya tren kenaikan?" kata Walter Zimmerman, kepala analis teknikal di United-ICAP.
Harga-harga tersebut didukung oleh Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih, yang mengatakan pada Sabtu (24/2) bahwa produksi minyak mentah Januari-Maret di negara tersebut akan jauh di bawah tingkat batas produksi, dengan ekspor rata-rata kurang dari tujuh juta barel per hari.
Dia mengatakan Arab Saudi berharap OPEC dan sekutu-sekutunya dapat mengurangi produksi tahun depan dan menciptakan kerangka kerja permanen untuk menstabilkan pasar minyak, setelah kesepakatan mengenai pemotongan pasokan berakhir tahun ini.
Namun demikian, kemungkinan berakhirnya pemotongan produksi, merupakan perkembangan "bearish" jangka panjang, kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaUtang konsolidasi tercatat sebesar USD 2,9 miliar turun sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya,
Baca SelengkapnyaTren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca Selengkapnya