Harga minyak dunia naik dekati level tertinggi dalam 2 tahun
Merdeka.com - Harga minyak dunia kembali naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), mencatat kenaikan bulanan untuk Oktober lebih dari 5 persen. Para analis mengatakan, sentimen bullish yang mendorong minyak mentah Brent naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun dapat mendorong produsen AS mengekspor minyak lebih banyak.
Patokan global, minyak mentah Brent naik 47 sen atau 0,7 persen menjadi menetap di USD 61,37 per barel, mendekati level tertinggi Juli 2015 yang dicapai awal pekan ini. Harga hari ini juga tercatat naik sekitar 37 persen dari level terendah 2017 pada Juni.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 23 sen atau 0,4 persen menjadi berakhir di USD 54,38 per barel, masih mendekati level tertinggi sejak Februari dan mendekati level tertinggi dalam lebih dari dua tahun.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
Para pedagang dan pialang mengatakan, investor menyesuaikan posisi setelah kenaikan harga sekitar 5 persen pada Oktober.
Untuk Oktober, Brent naik 6,7 persen, sementara WTI naik 5,2 persen. Diskon WTI terhadap Brent telah melebar menjadi hampir USD 7 yang membuatnya menarik bagi eksportir.
"Perbedaan besar telah membuka pintu arbitrase regional, mendorong lonjakan ekspor minyak mentah AS dalam beberapa pekan terakhir," kata BMI Research dalam sebuah catatan seperti ditulis Antara.
Ekspor minyak mentah AS melonjak mendekati dua juta barel per hari (bph) dan produksi C-OUT-T-EIA telah meningkat hampir 13 persen sejak pertengahan 2016 menjadi 9,5 juta barel per hari.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global akan menghadapi guncangan energi ganda untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca Selengkapnya