Harga Minyak Dunia Naik Didukung Harapan Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Harga minyak naik sekitar satu persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) dan membukukan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Ini didukung oleh kesuksesan uji coba vaksin covid-19.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari terangkat 76 sen atau 1,7 persen, menjadi menetap di USD44,96 per barel. Kontrak minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari yang lebih aktif naik 52 sen atau 1,2 persen menjadi USD42,42 per barel.
Kontrak WTI untuk penyerahan Desember, yang berakhir pada Jumat (20/11), naik 41 sen atau 1,0 persen, menjadi USD42,15 per barel. Kedua acuan Brent dan WTI melonjak sekitar lima persen minggu ini.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Prospek vaksin covid-19 yang efektif telah mendukung pasar minyak minggu ini. Pfizer Inc mengatakan akan mengajukan permohonan kepada regulator kesehatan AS pada Jumat (20/11) untuk otoritisasi penggunaan darurat vaksinnya, permohonan pertama dalam langkah besar untuk memberikan perlindungan dari virus corona.
"Terlepas dari fakta bahwa pada kenyataannya perlu waktu untuk melaksanakan kampanye vaksin global, saat permintaan minyak akan menurun, berita positif setiap hari tentang pengiriman vaksin," kata Bjornar Tonhaugen, kepala pasar minyak Rystad Energy, dikutip Antara, Sabtu (21/11).
Juga meningkatkan sentimen adalah harapan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lain akan menjaga produksi minyak mentah. Grup yang dikenal sebagai OPEC+ itu diperkirakan akan menunda peningkatan produksi yang direncanakan.
OPEC+, yang akan bertemu pada 30 November dan 1 Desember, sedang mencari opsi untuk menunda setidaknya tiga bulan dari Januari pengurangan pemotongan 7,7 juta barel per hari (bph) mereka sekitar dua juta barel per hari. "Asumsi pengalihan pemotongan saat ini oleh OPEC+ ke kuartal pertama 2021 mungkin di harga hari ini USD44 per barel," kata bank Nordik, SEB.
Namun, perusahaan minyak Rusia yang lebih kecil berencana untuk memompa lebih banyak minyak mentah tahun ini meskipun ada kesepakatan produksi ketika mereka memiliki sedikit kelonggaran dalam mengelola produksi ladang minyak baru, kata sebuah kelompok yang mewakili produsen tersebut.
Harga minyak juga mendapat beberapa dukungan dari tanda-tanda pergerakan pada kesepakatan stimulus di Washington setelah Pemimpin Mayoritas Republik Senat AS Mitch McConnell setuju untuk melanjutkan diskusi tentang memberikan lebih banyak bantuan COVID-19 ketika kasus melonjak di seluruh Amerika Serikat.
Namun, kekhawatiran kelebihan pasokan terus membebani saat Libya telah meningkatkan produksi ke tingkat pra-blokade 1,25 juta barel per hari.
Perusahaan energi AS minggu ini memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi untuk pertama kalinya dalam 10 minggu, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes Co. Jumlah rig minyak dan gas, indikator awal produksi di masa depan, turun dua rig menjadi 310 rig minggu ini, dengan rig minyak saja turun lima rig menjadi 231 rig, setelah mencapai level tertinggi sejak Mei pekan lalu.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaUtang konsolidasi tercatat sebesar USD 2,9 miliar turun sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya,
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak dunia (ICP) mulai terasa dampaknya di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca Selengkapnya