Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga minyak dunia naik didukung sinyal meningkatnya permintaan

Harga minyak dunia naik didukung sinyal meningkatnya permintaan Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak dunia bergerak naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Kenaikan harga terjadi setelah data pemerintah AS menunjukkan peningkatan permintaan bensin dan distilasi. Kenaikan harga terjadi meski dibayangi kenaikan tak terduga persediaan minyak mentah AS dan produksi minyak mentah AS yang mencapai 11 juta barel per hari untuk pertama kalinya.

Patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman September meningkat USD 0,74 atau satu persen menjadi ditutup pada USD 72,90 per barel di London ICE Futures Exchange. Kontrak mencapai terendah sesi di USD 71,19 per barel, terendah sejak 17 April.

Sementara itu, patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik USD 0,68 atau satu persen, menjadi menetap di USD 68,76 per barel di New York Mercantile Exchange.

Stok minyak mentah AS mengejutkan pasar dan naik 5,8 juta barel pekan lalu, karena produksi minyaknya mencapai 11 juta barel per hari untuk pertama kalinya, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Rabu (18/7)/ Impor neto minyak mentah AS pekan lalu naik 2,2 juta barel per hari, data menunjukkan.

"Pergeseran mingguan dalam stok minyak mentah AS sedang kian dipengaruhi oleh perdagangan internasional dan ini pasti terjadi dengan data minggu ini," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates dalam sebuah catatan.

"Sementara kami telah memperkirakan peningkatan impor dan penurunan ekspor, perubahan dalam kedua kategori jauh melebihi harapan kami terutama pada sisi impor." Minyak mentah berjangka memperpanjang kerugiannya segera setelah rilis data, sebelum merayap lebih tinggi karena pasar mempertimbangkan beberapa poin yang lebih mendukung dalam laporan, seperti penarikan yang lebih besar dari perkiraan dalam stok bensin.

Persediaan bensin turun 3,2 juta barel, sementara stok distilasi, yang termasuk solar dan minyak pemanas, turun 371.000 barel, data EIA menunjukkan.

Pasar minyak telah jatuh selama seminggu terakhir karena Arab Saudi dan anggota lain dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia meningkatkan produksi dan beberapa gangguan pasokan mulai berkurang.

Pemenuhan OPEC dan non-OPEC dengan pembatasan produksi minyak telah menurun menjadi sekitar 120 persen pada Juni dari 147 persen pada Mei, dua sumber yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada Rabu (18/7).

Para investor juga mulai khawatir tentang dampak pada permintaan energi dari sengketa perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya, termasuk Tiongkok.

Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok dapat menyeret ekonomi global, kata BMI Research.

"Prospek ekonomi secara luas positif, tetapi sejumlah 'headwinds' muncul, paling tidak dolar yang lebih kuat, meningkatnya tekanan inflasi dan pengetatan likuiditas," kata BMI.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan

Kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Harga Pertamax Naik Jadi Rp14.000 per Liter, Ternyata Ini Biang Keroknya
Harga Pertamax Naik Jadi Rp14.000 per Liter, Ternyata Ini Biang Keroknya

Pertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?

Pertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024: Waspada Lonjakan Harga Pangan, Terutama Beras dan Cabai
Proyeksi 2024: Waspada Lonjakan Harga Pangan, Terutama Beras dan Cabai

Pemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Pemerintah Tak Turunkan Harga BBM Pertalite
Ternyata, Ini Alasan Pemerintah Tak Turunkan Harga BBM Pertalite

Adapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Baca Selengkapnya
Harga BBM Non-Subsidi Turun, Bukti Pelaku Usaha Punya Otoritas Penepatan Harga
Harga BBM Non-Subsidi Turun, Bukti Pelaku Usaha Punya Otoritas Penepatan Harga

Dalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.

Baca Selengkapnya
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun

Serangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.

Baca Selengkapnya