Harga minyak dunia naik hari ini usai produksi Amerika turun
Merdeka.com - Harga minyak dunia melonjak empat persen pada hari ini, dipicu berita penurunan dalam produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS). Gene McGillian dari Tradition Energy menilai pasar melihat kondisi ini sebagai tanda pengetatan pasokan.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, melonjak USD 1,55 (3,8 persen) menjadi berakhir di USD 42,63 per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan Eropa, maju USD 1,77 (4,0 persen) menjadi menetap di USD 45,80 per barel.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
"Pasar tampaknya menjadi melihat ke depan, dengan pandangan penurunan tingkat produksi AS dan gagasan bahwa kita akan terus melihat peningkatan permintaan global," katanya seperti dilansir Antara, Kamis (21/4).
Sebelumnya, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), produksi minyak AS turun minggu lalu karena harga yang melemah dan meluapnya persediaan sehingga memukul para produsen dalam negeri.
Produksi minyak mentah AS turun 24.000 barel dalam pekan yang berakhir 15 April menjadi 8,95 juta barel per hari. Ini adalah minggu kedua berturut-turut di bawah ambang sembilan juta barel hari dan lebih dari 600.000 barel di bawah puncak produksi pada pertengahan 2015.
Data itu datang beberapa hari setelah pertemuan tentang kelebihan pasokan di pasar antara produsen OPEC dan non-OPEC, termasuk Rusia gagal menghasilkan kesepakatan mengenai pembatasan produksi.
Data menunjukkan bahwa sekalipun produsen lain tidak bereaksi terhadap kejatuhan dalam harga minyak mentah, pengebor dengan sendirinya mengurangi produksi.
EIA memperkirakan produksi AS akan terus turun dengan rata-rata 8,6 juta barel per hari tahun ini, turun 800.000 barel dari tahun lalu, dan 8 juta barel per hari pada 2017.
Harga minyak sebelumnya telah jatuh setelah pekerja industri minyak di Kuwait melakukan pemogokan yang dimulai pada Minggu dan telah memangkas produksi minyak mentah dan gas alam sebanyak lebih dari setengahnya. Produksi sebelum pemogokan diperkirakan kembali dalam tiga hari.
"Pemogokan telah menempatkan pasar global ke dalam keseimbangan selama hampir seminggu," kata Tim Evans dari Citi Futures.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaDengan kenaikan ini, harga emas Antam berat 1 gram dijual Rp1.406.000.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca Selengkapnya