Harga Minyak Dunia Naik Tipis Awal Pekan Ini
Merdeka.com - Harga minyak naik tipis pada awal perdagangan di Asia pada Senin pagi. Kenaikan harga didukung oleh pemotongan pasokan yang sedang berlangsung dari klub produsen OPEC dan Rusia serta penurunan aktivitas pengeboran AS.
Minyak mentah berjangka internasional Brent berada di USD 60,75 per barel pada pukul 00.40 GMT (07.40 WIB), naik 27 sen AS atau 0,5 persen dari penutupan terakhir mereka.
Sementara itu, minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 22 sen AS atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di USD 51,81 per barel.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Perusahaan riset ekonomi TS Lombard mengatakan harga minyak cenderung stabil di sekitar level saat ini dan sangat mungkin melayang naik. Ini Merujuk pada pemangkasan pasokan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa sekutu non-OPEC, termasuk Rusia, sebagai pendorong mendasar.
Perusahaan pengebor minyak di AS juga mengurangi empat rig minyak dalam seminggu yang berakhir 11 Januari, sehingga jumlah rig yang beroperasi turun menjadi 873 rig, perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan dalam sebuah laporan mingguan pada Jumat (11/1).
Namun, TS Lombard mengatakan harga minyak mungkin tidak naik jauh lebih tinggi karena ekonomi dunia sekarang melambat, membatasi ruang lingkup kejutan positif dalam permintaan minyak dan menghambat pengurangan persediaan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaTren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaBP Diesel sebelumnya dijual Rp16.980 per liter menjadi Rp15.665 per liter.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca Selengkapnya