Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi Sepanjang 2018
Merdeka.com - Harga minyak dunia mencapai level tertinggi sepanjang 2019 pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga minyak mentah Brent mendekati USD 70 per barel, karena prospek lebih banyak sanksi-sanksi terhadap Iran dan gangguan di Venezuela lebih lanjut dapat memperdalam penurunan pasokan yang dipimpin OPEC.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni naik USD 0,36 atau 0,52 persen menjadi ditutup pada USD 69,37 per barel di London ICE Futures Exchange. Patokan global mencapai puncak sesi di USD 69,52 per barel, tertinggi sejak 13 November.
Sementara itu, minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik USD 0,99 atau 1,61 persen, menjadi menetap pada USD 62,58 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah menyentuh USD 62,75 per barel, level tertinggi sejak 7 November.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Kenapa harga Bitcoin naik? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
Amerika Serikat mempertimbangkan lebih banyak sanksi-sanksi terhadap Iran, produsen terbesar keempat di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), kata seorang pejabat.
Tiga dari delapan negara di mana Washington memberikan keringanan untuk mengimpor minyak Iran, kini telah memotong pengiriman mereka dari Iran menjadi nol, kata seorang perwakilan khusus AS pada Selasa (2/4). Sementara itu, terminal minyak mentah di Venezuela, juga di bawah sanksi-sanksi AS, menghentikan operasi lagi karena pemadaman listrik.
"Penggerak terbaru tampaknya adalah gagasan bahwa pasokan yang diperketat akan menciptakan gambaran fundamental yang lebih kuat," kata Direktur Riset Pasar Tradition Energy, Gene McGillian. "Pasar terus terdorong lebih tinggi."
Namun, ekspor Venezuela tampak stabil pada Maret setelah pengirimannya turun sekitar 40 persen pada Februari dari Januari.
Namun pengurangan pasokan lebih lanjut dari Iran dan Venezuela dapat memperluas penurunan produksi yang dipimpin OPEC. Pasokan OPEC mencapai level terendah empat tahun pada Maret, sebuah survei Reuters menemukan, karena penurunan yang tidak disengaja dan eksportir utama Arab Saudi memotong lebih banyak dari yang disepakati.
Rusia, produsen non-OPEC terbesar dalam kelompok yang disebut OPEC+, belum mencapai target pengurangan produksi. Produksi minyak Rusia turun menjadi 11,3 juta barel per hari (bph) bulan lalu, data kementerian energi menunjukkan.
Sementara produksi negara itu turun sekitar 112.000 barel per hari dari tingkat Oktober 2018, Rusia telah berjanji untuk memangkas produksi sebesar 228.000 barel per hari dari tingkat itu.
Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah naik tiga juta barel dalam sepekan yang berakhir 29 Maret menjadi 451,7 juta, kelompok industri American Petroleum Institute (API) mengatakan, Selasa (2/4). Analis memperkirakan penurunan 425.000 barel.
Data pemerintah AS akan dirilis pada Rabu waktu setempat.
Pola pada grafik harga minyak dapat menyebabkan kenaikan lebih lanjut. Brent hanya sedikit di bawah rata-rata pergerakan 200-hari dan pergerakan di atas tanda ini akan meningkatkan dukungan teknis, kata Olivier Jakob, analis di Petromatrix.
Investor selama berbulan-bulan telah khawatir bahwa data ekonomi global yang lemah dapat berarti melambatnya permintaan minyak mentah, tetapi data yang lebih sehat minggu ini dari Amerika Serikat dan China mengurangi kekhawatiran tentang ekonomi dan mengangkat harga minyak.
Angka-angka menunjukkan rebound dalam aktivitas pabrik di Amerika Serikat pada Maret dan manufaktur di China kembali ke pertumbuhan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global akan menghadapi guncangan energi ganda untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaUtang konsolidasi tercatat sebesar USD 2,9 miliar turun sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya,
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca Selengkapnya