Harga minyak dunia stabil di tengah gejolak di Timur Tengah
Merdeka.com - Harga minyak dunia diperdagangkan relatif stabil pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah meningkatnya gejolak di Timur Tengah menimbulkan kekhawatiran atas ekspor minyak di pasar.
Para analis mengatakan kerusuhan di Timur Tengah dan meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran mendorong harga minyak lebih tinggi, karena para pedagang khawatir ketegangan geopolitik dapat mengurangi ekspor minyak dari wilayah tersebut.
Dikutip Antara, Rabu (18/10), patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, naik tipis 0,01 dolar AS menjadi menetap di 51,88 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, sedikit menguat 0,06 dolar AS menjadi ditutup pada 57,88 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sebagai informasi, Presiden wilayah semi-otonom Kurdistan, Masoud Barzani mengatakan bahwa pasukan Peshmerga Kurdi akan menarik diri dari Irak ke garis mereka pada 2016 sebelum pertempuran yang membebaskan Mosul dari kelompok militan Negara Islam (IS).
Pasukan keamanan Irak pada Senin (16/10) merebut kembali kota Kirkuk dan menguasai gedung pemerintah tersebut, setelah pasukan Kurdi mengundurkan diri dari kota itu, kata sebuah sumber keamanan setempat.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pekan lalu bahwa dia telah memutuskan untuk menghapus sertifikasi kepatuhan Iran terhadap kesepakatan penting yang dicapai pada 2015.
"Saya mengumumkan hari ini bahwa kami tidak dapat dan tidak akan membuat sertifikasi ini," kata Trump di Gedung Putih saat dia meluncurkan sebuah strategi baru pemerintahannya atas Iran.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaPerang antara Hamas versus Israel berpotensi menganggu stabilitas politik di kawasan Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaMengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global akan menghadapi guncangan energi ganda untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga merespons nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang anjlok pasca konflik Iran dan Israel.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus memonitor perkembangan konflik Iran-Israel dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan skenario kebijakan.
Baca Selengkapnya