Harga minyak dunia terus bergerak naik
Merdeka.com - Harga minyak dunia masih saja terus menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB). Kenaikan harga didukung ekspektasi pasar yang memperkirakan pasokan dan permintaan minyak mentah global akan berimbang kembali pada awal tahun depan.
Pasar minyak global dapat berubah arah dari surplus menjadi defisit pada semester pertama 2017 jika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen-produsen di luar OPEC menepati perjanjian mereka untuk memotong pasokan, menurut Badan Energi Internasional (IEA) yang ditulis Antara, Rabu (14/12).
Pasokan minyak akan menurun sekitar 600.000 barel per hari dalam enam bulan ke depan. IEA sebelumnya mengasumsikan persediaan minyak global tidak akan turun hingga akhir 2017.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
Harga minyak berakhir sedikit berubah, karena dukungan dari produsen-produsen OPEC dan non OPEC yang berencana untuk membatasi produksi mereka, diimbangi penilaian lembaga IEA yang menyakini bahwa OPEC memproduksi sekitar 34,2 juta barel per hari pada November, atau bertambah 500.000 barel per hari dari perkiraan OPEC.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, naik USD 0,15 menjadi menetap di USD 52,98 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, bertambah USD 0,03 menjadi ditutup pada USD 55,72 per barel di London ICE Futures Exchange.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga terbaru untuk bahan bakar minyak mencakup Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina DEX.
Baca SelengkapnyaPer tanggal 1 November, harga bensin BP AKR mengalami penurunan untuk semua jenisnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,
Baca Selengkapnya