Harga minyak dunia terus meroket, nyaris sentuh USD 50 per barel
Merdeka.com - Harga minyak dunia terus naik menuju USD 50 per barel pada Selasa (Rabu pagi WIB). Kenaikan harga didorong insiden kebakaran hutan di wilayah pasir minyak Kanada yang memaksa ribuan orang lainnya mengungsi.
Perusahaan minyak terbesar di Kanada, Suncor, terpaksa menutup operasi-operasinya di Fort McMurray segera setelah mereka aktif kembali. Sekitar 100.000 penduduk dan pekerja minyak telah dievakuasi dari Fort McMurray dan sekitarnya selama dua minggu lalu.
Tim Evans dari Citi Futures mengatakan, setidaknya terjadi pengurangan produksi 1,2 juta barel per hari dari produksi Kanada bulan ini sebagai faktor utama dalam pengetatan keseimbangan pasokan/permintaan secara keseluruhan.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Mengapa harga Bitcoin melonjak? Peningkatan harga ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk arus investasi institusional yang semakin meningkat dan masuknya dana ke dalam ETF Bitcoin.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 59 sen menjadi berakhir di USD 48,31 per barel di New York Mercantile Exchange, tingkat penutupan tertinggi sejak awal Oktober.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, patokan global, menetap di USD 49,28 per barel, naik 31 sen dari penutupan Senin.
"Menembus batas USD 50 dalam beberapa hari ke depan sangat mungkin," kata analis minyak dan gas BMI Research Peter Lee.
"Di paruh kedua tahun ini, minyak kemungkinan akan bertahan antara USD 45 sampai USD 50barel," katanya seperti ditulis Antara, Rabu (18/5).
Oliver Sloup di iiTrader.com mengatakan, selain dukungan dari kebakaran di Kanada, penurunan produksi minyak mentah AS selama 16 minggu berturut-turut juga mendorong harapan pengetatan pasar.
Sloup mengatakan bahwa bias kenaikan pasar, yang telah mendorong harga naik lebih dari 80 persen sejak kemerosotan Februari, tampak lengkap (utuh).
"Setiap penurunan yang telah terjadi baru-baru ini, hanya telah dibawa oleh para pembeli, dan telah menjadi cerita yang sama yang tampak hari demi hari," katanya.
Badan Informasi Energi AS (EIA) dijadwalkan akan merilis data mingguan stok minyak mentahnya pada Rabu. Pedagang memperkirakan akan melihat persediaan negara itu jatuh untuk minggu kedua berturut-turut.
Produksi minyak mentah AS menurun 23.000 barel menjadi 8,802 juta barel per hari pada pekan yang berakhir 6 Mei, menurut laporan mingguan EIA dirilis Rabu lalu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global akan menghadapi guncangan energi ganda untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca SelengkapnyaHarga minyak bisa mencapai rekor tertinggi jika perang makin memanas.
Baca Selengkapnya