Harga Minyak Dunia Terus Naik Usai OPEC Perpanjang Pemangkasan Produksi
Merdeka.com - Harga minyak naik hampir tiga persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menguat lebih lanjut dari posisi terendah lima bulan minggu ini, setelah Arab Saudi mengatakan OPEC hampir menyetujui untuk memperpanjang pengurangan produksi setelah Juni dan ketika saham-saham Wall Street meningkat.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 1,62 dolar AS atau 2,6 persen menjadi ditutup pada 63,29 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 1,4 dolar AS atau 2,7 persen, menjadi menetap pada 53,99 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
Brent membukukan penurunan mingguan ketiga, turun hampir dua persen, sementara WTI naik sekitar satu persen untuk minggu ini. Pada Rabu (5/6/2019) kedua kontrak acuan itu mencapai titik terendah sejak Januari.
Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan dalam konferensi di Rusia bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya harus memperpanjang pengurangan produksi minyak.
Dia mengatakan bahwa sementara OPEC mendekati kesepakatan, diperlukan lebih banyak pembicaraan dengan negara-negara non-OPEC yang merupakan bagian dari kesepakatan untuk mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph), yang berakhir pada akhir bulan ini.
Pasokan juga telah dibatasi oleh sanksi-sanksi Amerika Serikat terhadap ekspor minyak dari Venezuela dan Iran. Pada Kamis (6/6), Washington memperketat tekanan pada perusahaan minyak milik negara Venezuela dengan menjelaskan bahwa ekspor diluents (pengencer) oleh pengirim-pengirim internasional dapat dikenakan sanksi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca Selengkapnya