Harga Minyak Dunia Turun 10 Persen Akibat Virus Corona, Harga BBM Bakal Murah?
Merdeka.com - Virus Corona membuat harga minyak dunia terjun bebas hingga 10 persen. Investor dunia khawatir penyebaran virus corona akan melemahkan perekonomian global dan menurunkan permintaan akan minyak mentah.
Dilansir dari CNN, minyak Brent telah turun sebesar 10 persen sejak 17 Januari atau saat pemerintah China mengumumkan kematian kedua warganya akibat virus corona. Sejak itu penyebaran virus sangat masif hingga pemerintah China membatasi akses transportasi.
"Semakin banyaknya korban jiwa membuat investor khawatir tentang potensi gangguan ekonomi. Harga batubara, besi, dan minyak telah jatuh karena investor mengantisipasi gangguan pasokan pada industri dan pelambatan aktivitas ekonomi," ujar Analis Rabobank.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Menurut International Energy Agency, China sebagai konsumen energi terbesar kedua dunia akan mengalami penurunan permintaan akibat minimnya aktivitas ekonomi. Chief Market Strategist AxiCorp, Stephen Innes, mengatakan pembatasan transportasi China akan menurunkan permintaan produk minyak seperti avtur.
Analis Commerzbank mengungkapkan penyebaran virus corona meningkatkan kekhawatiran akan menurunnya permintaan minyak dunia. Artinya pasar global akan terjadi kelebihan pasokan lebih besar.
Harga BBM dan Tarif Listrik Indonesia Bergantung Harga Minyak Dunia
Naik turunnya harga minyak dunia dinilai akan berdampak pada negara importir minyak, salah satunya Indonesia untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM). "Yang jelas dampaknya terhadap kenaikan harga minyak dunia akan menekan negara-negara net importir minyak seperti Indonesia," kata Direktur Eksekutif Core Indonesia, Mohammad Faisal.
Menurut Faisal, jika harga minyak naik signifikan tentunya akan berdampak pada pembentukan harga BBM dan tarif listrik yang juga mengalami kenaikan. "Khususnya kenaikan BBM dan tarif listrik akan semakin membebani pelaku usaha dan rumah tangga," ujarnya.
Ketua Dewan Pertimbangan Apindo, Sofjan Wanandi, menilai Indonesia masih ketergantungan terhadap impor minyak. Sebab, produksi minyak dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaIndustri kendaraan listrik di Tiongkok berkembang dengan sangat pesat
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca Selengkapnya