Harga minyak dunia turun pasca kemungkinan naiknya pasokan OPEC
Merdeka.com - Harga minyak dunia tertekan pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), akibat adanya kemungkinan peningkatan pasokan minyak mentah OPEC, dan meningkatnya perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan China memicu aksi jual tajam di banyak pasar-pasar global.
Rusia berencana mengusulkan peningkatan produksi minyak melalui kesepakatan anggota OPEC+ sebesar 1,5 juta barel per hari, Menteri Energi Alexander Novak mengatakan kepada wartawan, beberapa hari sebelum kunjungannya ke Wina untuk KTT terkait.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang telah menahan pasokan mereka sejak 2017, akan bertemu pada Jumat (22/6) di Wina, di mana mereka diharapkan akan mengambil keputusan mengenai apakah akan meningkatkan produksi minyak global, dan seberapa banyak.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
Selain itu, meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China juga membebani pasar global termasuk pasar minyak, kata John Kilduff, mitra di hedge fund energi Again Capital LLC di New York. Kedua negara mengancam tarif hukuman atas ekspor mereka satu sama lain, yang bisa termasuk minyak. Impor minyak AS telah melonjak sejak 2017 dengan nilai hampir satu miliar dolar AS per bulan.
Patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent berjangka untuk pengiriman Agustus turun 0,26 dolar AS menjadi ditutup pada 75,08 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sementara itu, patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 0,78 dolar AS menjadi menetap di 65,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaTren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global akan menghadapi guncangan energi ganda untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca Selengkapnya