Harga Minyak Dunia Turun Tipis di Tengah Meningkatnya Persediaan AS
Merdeka.com - Harga minyak dunia turun tipis pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Penurunan harga terjadi setelah data pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan peningkatan mengejutkan dalam persediaan minyak mentahnya, tetapi harga berjangka bertahan di dekat level tertingginya dalam hampir lima bulan, karena penurunan produksi yang dipimpin OPEC dan sanksi-sanksi terhadap Iran memperketat prospek pasokan.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni sedikit melemah USD 0,06 menjadi ditutup pada USD 69,31 per barel di London ICE Futures Exchange. Patokan global menyentuh tertinggi sesi di USD 69,96, yang terkuat sejak 12 November, ketika mereka diperdagangkan di atas USD 70.
Sementara itu, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun USD 0,12 menjadi menetap pada USD 62,46 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah sempat mencapai USD 62,99, tertinggi sejak 7 November.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
Persediaan minyak mentah di Amerika Serikat naik 7,2 juta barel pekan lalu, karena impor bersih naik, produksi sedikit lebih tinggi ke rekor baru dan tingkat penyulingan melambat, kata Badan Informasi Energi AS (EIA). Padahal para analis memperkirakan penurunan 425.000 barel.
"Impor minyak mentah naik dan ekspor minyak mentah turun, yang berarti impor bersih jauh lebih tinggi. Pemrosesan minyak mentah tetap lebih rendah dari biasanya. Produksi minyak mentah naik ke level rekor baru 12,2 juta barel per hari," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
Meskipun ada peningkatan tajam dalam persediaan minyak mentah AS, para pelaku pasar mengatakan harga diposisikan untuk bergerak naik karena pengetatan pasokan global dan tanda-tanda permintaan meningkat.
"Itu adalah masalah yang telah mendukung pasar di sini," kata Direktur Berjangka Mizuho, Bob Yawger di New York. "Pada akhir hari, pasar ini benar-benar diganggu dan ingin diperdagangkan lebih tinggi."
Minyak mentah berjangka didukung oleh upaya berkelanjutan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya seperti Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, untuk mengurangi produksi minyak sekitar 1,2 juta barel per hari tahun ini.
Pasokan dari negara-negara OPEC mencapai level terendah empat tahun pada Maret, sebuah survei Reuters menemukan minggu ini.
Produksi minyak dari Rusia turun menjadi 11,3 juta barel per hari bulan lalu, tetapi gagal memenuhi target negara itu di bawah kesepakatan pasokan.
Dalam sinyal bahwa pasokan mungkin akan semakin ketat, seorang pejabat AS mengatakan pada Selasa (2/4) bahwa tiga dari delapan negara yang diberikan keringanan oleh Washington untuk mengimpor minyak dari Iran telah memotong pembelian tersebut menjadi nol, menambahkan bahwa peningkatan kondisi-kondisi pasar minyak akan membantu mengurangi ekspor minyak mentah Iran lebih lanjut.
Tetapi meskipun berada di bawah sanksi-sanksi AS, perusahaan energi milik negara Venezuela, PDVSA, mempertahankan ekspor minyaknya mendekati satu juta barel per hari pada Maret, dokumen PDVSA dan data Refinitiv Eikon menunjukkan.
Tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi perdagangan AS dan China serta data aktivitas pabrik China dan AS yang positif dalam beberapa hari terakhir, juga telah membantu sentimen pasar dengan meredanya kekhawatiran tentang melemahnya permintaan minyak global.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaTren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPer tanggal 1 November, harga bensin BP AKR mengalami penurunan untuk semua jenisnya.
Baca SelengkapnyaKini harga emas Antam dibanderol Rp1.413.000 per gram.
Baca Selengkapnya