Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga minyak goreng Indonesia lebih mahal dibanding Malaysia

Harga minyak goreng Indonesia lebih mahal dibanding Malaysia Amran Sulaiman. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal menggelar rapat koordinasi stabilisasi harga pangan strategis. Dalam rapat ini, Amran menegaskan pentingnya kerja sama antar kementerian untuk mensejahterakan rakyat.

"Satu bulan terakhir kami sering bersama dengan Mendag dan Mendes untuk melihat di lapangan. Egoisme sektor kalau kita bangun yang jadi korban adalah rakyat. Egoisme harus dihapus. Persoalannya komunikasi yang selama ini sulit makanya kita bersinergi antar Kementerian" kata Amran di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Senin ( 29/8).

Dalam kesempatan ini, Amran mengaku risau dengan harga minyak goreng di Indonesia yang lebih mahal dibanding Malaysia. Padahal, Indonesia adalah penghasil CPO terbesar dunia.

"Minyak goreng di Malaysia Rp 6.000 per kg, kita di Indonesia Rp 9.000. Padahal, kalau harga baik, kita impor CPO. Kita produsen dunia tapi harga lebih tinggi berarti ada anomali pasar," jelasnya.

Hal lain dalam rapat ini, Amran memamerkan hasil kinerjanya yang sudah mampu menurunkan impor jagung sebesar 60 persen.

"Kebijakan sekarang adalah ada 11 komoditas yang strategis. Yang paling menggembirakan adalah jagung. Produksi Gorontalo naik 40 sampai 60 persen. Impor kita turun 60 persen sampai hari ini. Memang ada peningkatan gandum tapi tahun depan impor bisa kita hentikan."

Amran sedikit bercerita bahwa selama ini tekanan darahnya ikut naik jika harga pangan naik. "Kalau harga naik, tekanan darah saya naik, kalau harga turun tekanan darah saya turun. Sekarang harga bawang turun, tekanan darah saya tadi saya cek juga turun," katanya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP