Harga Minyak Goreng Kemasan di Pasar Tradisional Masih Mahal
Merdeka.com - Harga minyak goreng kemasan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jember, Jawa Timur tercatat masih tinggi, yakni berkisar Rp18.000-Rp20.000 per liter. Harga masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan.
"Harga minyak goreng kemasan 2 liter di pasar tradisional hingga saat ini masih mahal yakni Rp40.000 dan harganya belum turun seperti di ritel toko modern dan supermarket," kata Haryati salah seorang pembeli minyak goreng di Pasar Tanjung Jember, Senin (7/2).
Menurutnya, minyak goreng masih sulit ditemukan di beberapa toko ritel modern yang dekat dengan rumahnya, sehingga terpaksa membeli minyak goreng di pasar tradisional karena stok minyaknya habis.
-
Dimana nasi goreng mudah ditemukan? Cara masak nasi goreng tentu sangat mudah dipelajari oleh siapa saja. Nasi goreng sendiri menjadi salah satu hidangan yang paling umum di Indonesia. Bahkan, kita bisa dengan mudah menemukan nasi goreng dijual di banyak tempat.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana nasi goreng miskin dijual? Sebuah warung di wilayah Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjual menu nasi goreng yang unik.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Di mana nasi goreng ikan asin mudah ditemukan? Saat ini, banyak sekali varian nasi goreng yang mudah ditemukan di warung-warung pinggir jalan maupun restoran.
"Kebetulan minyak goreng di rumah habis, kemudian saya mencari di Indomaret dan Alfamart di dekat rumah tidak ada, sehingga saya terpaksa beli minyak goreng kemasan 2 liter di Pasar Tanjung sekalian belanja," tuturnya.
Dia berharap harga minyak goreng di pasar tradisional bisa turun sesuai dengan ketentuan pemerintah yakni Rp14.000 per liter seperti di sejumlah toko ritel modern.
Stok Lama
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Bambang Saputro mengatakan harga minyak goreng kemasan di pasar tradisional masih berkisar Rp18.000-Rp20.000 karena yang dijual masih stok lama.
"Mereka masih membeli minyak goreng kemasan dengan harga di atas Rp14.000 per liter, sehingga menjual kepada konsumen sesuai dengan harga yang dibelinya di distributor," katanya.
Dia mengatakan hasil survei petugas terkait harga minyak goreng di beberapa pasar tradisional pada 7 Februari 2022 yakni di Pasar Tegalbesar sebesar Rp18.000 per liter, di Pasar Tanjung Rp20.000 per liter, dan di Pasar Kreyongan Rp14.500 per liter.
"Beberapa toko swalayan dan ritel berjaringan di Jember sudah menerapkan satu harga minyak goreng sesuai dengan kebijakan pemerintah di antaranya di Alfamart, Indomaret, Golden Market, Pertokoan Roxy, dan Hypermart," ujarnya.
Bambang mengatakan harga beberapa bahan pokok di pasar tradisional masih terpantau stabil seperti beras premium berkisar Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram, gula pasir berkisar Rp13.000 hingga Rp13.500 per kilogram, telur ayam ras Rp18.000 hingga Rp19.000 per kilogram.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, Ini Penyebab Sebenarnya Beras Sulit Ditemukan di Alfamart dan Indomaret
Baca SelengkapnyaStok beras di sejumlah mini market, seperti Alfamart, Indomaret hingga Alfamidi kawasan Cilangkap, Jakarta Timur langka.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut membuat stok beras di pasar ritel modern langka
Baca SelengkapnyaSaat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca SelengkapnyaBulog akan tingkatkan distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional maupun program pasar murah demi tekan harga beras.
Baca SelengkapnyaHarga beras SPHP produksi Bulog tidak diperjualbelikan secara bebas oleh retail modern.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaAlasannya, ketersediaan beras premium khususnya kemasan kecil sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaBulog mengatakan, keterlambatan pihak ritel modern untuk kembali mengisi ulang stok beras premium akibat adanya libur panjang perayaan Imlek.
Baca SelengkapnyaPermendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.
Baca Selengkapnya