Harga Minyak Goreng Masih di Atas Rp14.000 di Cirebon
Merdeka.com - Harga minyak goreng di Pasar Tradisional yang berada di Kota Cirebon, Jawa Barat tercatat masih di atas Rp14.000 per liter. Ini terjadi karena dari distributor masih menjual dengan harga mahal. Sedangkan stok minyak goreng di minimarket sudah kosong selama 5 hari.
"Harga minyak per liter masih Rp20.000,” kata seorang pedagang di Pasar Perumnas Kota Cirebon, Yanto dikutip dari Antara Cirebon, Jumat (28/1).
Menurutnya, sejak beberapa bulan lalu harga minyak memang terus melambung, yang biasa dijual Rp12.000 per liter kini bisa tembus Rp20.000 per liter.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Kenapa harga bothok mercon tetap terjangkau? Walaupun butuh cabai banyak, namun harga makanan yang ditawarkan cukup terjangkau yaitu Rp10 ribu per porsi.
Meskipun sempat ada operasi pasar, namun tidak mempengaruhi harga minyak goreng, sehingga masih di atas normalnya.
Dia belum bisa menurunkan harga minyak sesuai apa yang diinstruksikan pemerintah yaitu Rp14.000 per liter, karena dari distributornya saja sudah melebih penetapan pemerintah.
"Kalau saya jual Rp14.000 per liter, tentu rugi, sekarang saja susah mencarinya," tutur Yanto.
Harga Distributor
Sementara pedagang lainnya, Ilah mengatakan hal senada, mengingat harga minyak goreng dari distributor sudah sangat mahal
Meskipun mahal, masih banyak masyarakat yang membeli, karena di beberapa pasar maupun toko juga sudah menipis dan bahkan tidak ada.
"Masih banyak yang beli, katanya di minimarket sudah kehabisan," katanya.
Sementara seorang pembeli Kana, mengaku telah mencari di beberapa minimarket yang ada di sekitar rumahnya, namun semua tidak ada yang sedia.
"Kata pegawainya sudah lima hari tidak ada minyak goreng, jadi terpaksalah beli dengan harga Rp20.000,” ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait kenaikan harga BBM non subsidi, Adjie sebagai konsumen mengaku memahami, apalagi memang sesuai regulasi dan sudah berlangsung lama.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaKemudian harga BBM non-subsidi jenis Pertamax Green 95 tetap dijual Rp13.900 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaHal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaHal itu dilakukan sebagai langkah untuk memastikan pasokan pangan aman dan harga tetap stabil di pasaran.
Baca SelengkapnyaHarga beras terpantau terus mengalami kenaikan hingga pecahkan rekor. Harga beras medium kini Rp12.000 per kg. Dari semula Rp10.000 per kg.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaPermendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM non-subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata ICP.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnya