Harga Minyak Mentah Dunia Makin Mahal, Harga BBM Dalam Negeri Bakal Naik?
Merdeka.com - Krisis energi yang menimpa sejumlah negara turut berdampak terhadap harga minyak dunia yang terus meroket. Tercatat, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik menjadi USD 85,99 per barel.
Goldman Sachs bahkan memperkirakan, bangkitnya permintaan minyak global dapat mendorong harga minyak mentah Brsnt di atas perkirakan pada akhir 2021, hingga mencapai USD 90 per barel.
Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, kenaikan harga minyak dunia ini belum akan berpengaruh terhadap harga keekonomian BBM di tingkat nasional.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM non subsidi? Harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
"Jadi yang diharapkan oleh pemerintah adalah kenaikan harga BBM ini kan sebenarnya mungkin masih sulit diterima masyarakat yang saat ini kondisinya sedang baru mau pulih covid," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih dikutip melalui siaran video YouTube, Selasa (26/10).
"Jadi kemungkinan adalah pemerintah yang kira-kira ngalah lah sama rakyat biar tenang, tidak ada inflasi," tegas dia.
Kendati begitu, Soerjaningsih mencermati, volume penjualan BBM di masa pelonggaran PPKM ini mulai kembali bangkit. Dia pun mengisyaratkan harga Jenis BBM Umum (JBU) akan naik fluktuatif mengikuti harga pasar.
"Tapi kalau terkait JBT (Jenis BBM Tertentu), JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan), JBT itu minyak solar, kalau JBKP itu premium, belum ada pembahasan kapan naik. Kemudian penyesuaian harga, kenaikan harga BBM agar Pertamina tidak merugi. Ini rencananya akan dibahas nanti, bagaimana kompensasi kepada Pertamina," ungkapnya.
Pasokan BBM
Di sisi lain, Soerjaningsih menyebut, pasokan BBM jenis Solar dan Pertalite pun terjadi antrean. Situasi ini terjadi di tengah aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal selama masa pelonggaran PPKM.
"Yang pastinya, secara volume kita naiknya sangat drastis dari yang tadinya kita pada masa PPKM sekarang menjadi lebih longgar. Jadi boleh dikatakan kita kembali normal seperti sebelum covid dari sisi konsumsi," ujar Soerjaningsih.
Reporter: Maulandy
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaSelain itu, konsumsi BBM hingga Mei 2024 juga masih terkendali. Bahkan, konsumsi BBM mengalami tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaPerang Israel-Palestina bakal berimbas ke harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca Selengkapnya