Harga Minyak Merangkak Naik Dipicu Kebijakan Saudi Pertahankan Pemotongan Produksi
Merdeka.com - Harga minyak naik lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Kenaikan harga dipicu pernyataan Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih bahwa mengakhiri pemotongan pasokan yang dipimpin Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak mungkin dilakukan sebelum Juni.
Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik USD 0,72 atau 1,28 persen menjadi menetap pada USD 56,79 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei menguat USD 0,84 atau 1,28 persen menjadi ditutup pada USD 66,58 per barel di London ICE Futures Exchange.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Kenapa harga emas Antam naik hari ini? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
-
Kenapa harga Bitcoin naik? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
Falih mengatakan kepada Reuters pada Minggu (10/3) bahwa terlalu dini untuk mengubah perjanjian pembatasan produksi yang disetujui oleh OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia, sebelum pertemuan kelompok itu pada Juni.
"Saudi terus mengambil pendekatan proaktif untuk mendapatkan pasokan dan permintaan dalam keseimbangan yang lebih baik," kata Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow di Houston.
Pasar minyak tahun ini telah didukung pengurangan pasokan yang sedang berlangsung oleh kelompok yang disebut OPEC+, yang telah berjanji akan memotong 1,2 juta barel per hari (bph) dalam pasokan minyak mentah sejak awal tahun untuk menopang harga.
Kelompok ini akan bertemu pada 17-18 April, dengan pertemuan lain dijadwalkan 25-26 Juni, untuk membahas kebijakan tentang pasokan.
OPEC diperkirakan akan mengkaji keseimbangan permintaan minyak dunia dan pasokan, ketika kelompok itu mempertahankan pengurangan produksi selama pertemuan April, seorang pejabat senior minyak Teluk mengatakan pada Senin (11/3).
"Kami ingin melihat stok komersial turun," kata pejabat itu di sela-sela konferensi energi CERAWeek IHS Markit.
Pejabat itu menambahkan bahwa stok minyak mentah dan produk minyak global harus turun kembali ke rata-rata lima tahun, target yang telah ditetapkan kelompok itu untuk mengeringkan kelebihan pasokan minyak global.
Selain itu, seorang pejabat Saudi mengatakan negara itu berencana mengurangi ekspor minyak mentah pada April menjadi di bawah tujuh juta barel per hari.
Harga juga didukung oleh laporan mingguan terakhir perusahaan jasa energi AS Baker Hughes yang menunjukkan jumlah rig pengeboran untuk produksi minyak baru di Amerika Serikat turun sembilan rig menjadi sebanyak 834 rig.
Tetapi, Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Paris mengatakan dalam sebuah pandangannya pada Senin (11/3) bahwa produksi minyak mentah di Amerika Serikat akan naik hampir 2,8 juta barel per hari menjadi 13,7 juta barel per hari pada tahun 2024 dari sekitar 11 juta barel per hari pada tahun 2018.
Produksi minyak AS dapat menjadi kurang responsif terhadap harga-harga minyak mentah karena perusahaan-perusahaan minyak besar memperluas operasi di ladang serpih nasional, kata para pejabat IEA pada konferensi energi CERAWeek di Houston pada Senin (11/3).
Pasar tertekan setelah data ketenagakerjaan AS pada Jumat (8/3) mengangkat kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi di Asia dan Eropa menjalar ke Amerika Serikat.
"Harga Brent telah bersusah payah untuk didorong dengan kuat di atas 65 dolar AS per barel, sebagian karena dolar AS yang kuat tetap menjadi headwind utama untuk harga-harga komoditas. Selain itu, pertumbuhan PDB global telah melemah dan permintaan minyak belum naik secara musiman," kata Bank of America Merrill Lynch dalam sebuah laporan.
Tetapi mengutip pemotongan OPEC+ dan rendahnya persediaan global, bank memperkirakan harga untuk Brent akan mencapai 70 dolar AS per barel tahun ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaUtang konsolidasi tercatat sebesar USD 2,9 miliar turun sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya,
Baca SelengkapnyaTren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaSetali tiga uang harga buyback emas Antam juga ikut turun Rp20.000 per gram menjadi Rp1.303.000 per gram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca Selengkapnya