Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga Minyak Merangkak Naik Dipicu Kebijakan Saudi Pertahankan Pemotongan Produksi

Harga Minyak Merangkak Naik Dipicu Kebijakan Saudi Pertahankan Pemotongan Produksi Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak naik lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Kenaikan harga dipicu pernyataan Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih bahwa mengakhiri pemotongan pasokan yang dipimpin Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak mungkin dilakukan sebelum Juni.

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik USD 0,72 atau 1,28 persen menjadi menetap pada USD 56,79 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei menguat USD 0,84 atau 1,28 persen menjadi ditutup pada USD 66,58 per barel di London ICE Futures Exchange.

Falih mengatakan kepada Reuters pada Minggu (10/3) bahwa terlalu dini untuk mengubah perjanjian pembatasan produksi yang disetujui oleh OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia, sebelum pertemuan kelompok itu pada Juni.

"Saudi terus mengambil pendekatan proaktif untuk mendapatkan pasokan dan permintaan dalam keseimbangan yang lebih baik," kata Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow di Houston.

Pasar minyak tahun ini telah didukung pengurangan pasokan yang sedang berlangsung oleh kelompok yang disebut OPEC+, yang telah berjanji akan memotong 1,2 juta barel per hari (bph) dalam pasokan minyak mentah sejak awal tahun untuk menopang harga.

Kelompok ini akan bertemu pada 17-18 April, dengan pertemuan lain dijadwalkan 25-26 Juni, untuk membahas kebijakan tentang pasokan.

OPEC diperkirakan akan mengkaji keseimbangan permintaan minyak dunia dan pasokan, ketika kelompok itu mempertahankan pengurangan produksi selama pertemuan April, seorang pejabat senior minyak Teluk mengatakan pada Senin (11/3).

"Kami ingin melihat stok komersial turun," kata pejabat itu di sela-sela konferensi energi CERAWeek IHS Markit.

Pejabat itu menambahkan bahwa stok minyak mentah dan produk minyak global harus turun kembali ke rata-rata lima tahun, target yang telah ditetapkan kelompok itu untuk mengeringkan kelebihan pasokan minyak global.

Selain itu, seorang pejabat Saudi mengatakan negara itu berencana mengurangi ekspor minyak mentah pada April menjadi di bawah tujuh juta barel per hari.

Harga juga didukung oleh laporan mingguan terakhir perusahaan jasa energi AS Baker Hughes yang menunjukkan jumlah rig pengeboran untuk produksi minyak baru di Amerika Serikat turun sembilan rig menjadi sebanyak 834 rig.

Tetapi, Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Paris mengatakan dalam sebuah pandangannya pada Senin (11/3) bahwa produksi minyak mentah di Amerika Serikat akan naik hampir 2,8 juta barel per hari menjadi 13,7 juta barel per hari pada tahun 2024 dari sekitar 11 juta barel per hari pada tahun 2018.

Produksi minyak AS dapat menjadi kurang responsif terhadap harga-harga minyak mentah karena perusahaan-perusahaan minyak besar memperluas operasi di ladang serpih nasional, kata para pejabat IEA pada konferensi energi CERAWeek di Houston pada Senin (11/3).

Pasar tertekan setelah data ketenagakerjaan AS pada Jumat (8/3) mengangkat kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi di Asia dan Eropa menjalar ke Amerika Serikat.

"Harga Brent telah bersusah payah untuk didorong dengan kuat di atas 65 dolar AS per barel, sebagian karena dolar AS yang kuat tetap menjadi headwind utama untuk harga-harga komoditas. Selain itu, pertumbuhan PDB global telah melemah dan permintaan minyak belum naik secara musiman," kata Bank of America Merrill Lynch dalam sebuah laporan.

Tetapi mengutip pemotongan OPEC+ dan rendahnya persediaan global, bank memperkirakan harga untuk Brent akan mencapai 70 dolar AS per barel tahun ini.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
AS dan Israel Ancam Serang Kilang Iran, Harga Minyak Dunia Bakal Meroket?
AS dan Israel Ancam Serang Kilang Iran, Harga Minyak Dunia Bakal Meroket?

Lonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.

Baca Selengkapnya
Harga Komoditas Membaik, MedcoEnergi Raup Untung USD 242 Juta Hingga September 2023
Harga Komoditas Membaik, MedcoEnergi Raup Untung USD 242 Juta Hingga September 2023

Utang konsolidasi tercatat sebesar USD 2,9 miliar turun sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya,

Baca Selengkapnya
Aksi Saling Serang Iran VS Israel Mereda, Harga Minyak Mulai Turun
Aksi Saling Serang Iran VS Israel Mereda, Harga Minyak Mulai Turun

Tren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.

Baca Selengkapnya
Harga Emas Naik Rp20.000 per Gram, Berikut Daftar Lengkapnya
Harga Emas Naik Rp20.000 per Gram, Berikut Daftar Lengkapnya

Setali tiga uang harga buyback emas Antam juga ikut turun Rp20.000 per gram menjadi Rp1.303.000 per gram.

Baca Selengkapnya
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan

Kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?

Pertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini
Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini

Padahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.

Baca Selengkapnya