Harga minyak murah, Total EP masih mikir ikut kelola Blok Mahakam
Merdeka.com - Total EP Indonesie masih menimbang tawaran bergabung dengan Pertamina dalam mengelola Blok Mahakam. Salah satu pertimbangan perusahaan adalah rendahnya harga minyak dunia yang dinilai tidak akan memberikan keuntungan.
"Diprediksi harga minyak ke depan masih sekitar USD 50 per barel, maka kurang ekonomis," ucap VP Human Resources, Communication, and General Services Total E&P Indonesie, Arividia Noviyanto di Gedung WTC I, Jakarta, Senin (25/4).
Menurutnya, Total EP bersedia bergabung dengan Pertamina jika harga minyak sudah membaik. "Nanti kalau gak join dikira tidak kontribusi. Kalau harga minyak membaik, maka bakal join," tambahnya.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Apa yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax? Faktor lainnya yang bisa menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax Series yaitu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sudah tembus di level Rp16.000. 'Kurs sudah bergerak sekitar 5 persen makanya Pertamina layak menaikkan harga BBM non subsidi. Yang penting kenaikan tersebut tidak memberatkan masyarakat,' kata Tauhid dilansir dari Antara, Minggu (28/7).
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
Meski demikian, Total EP sudah mulai berkomunikasi dengan Pertamina seandainya nanti jadi bergabung. Salah satu hal yang dibahas adalah mengenai transfer Sumber Daya Manusia (SDM) serta teknologi.
Novi menegaskan, sampai saat ini yang sudah menjadi kesepakatan adalah semua karyawan Total EP di Mahakam akan pindah ke Pertamina. Selain itu, data-data yang sifatnya subservice akan dibuka melalui data room meski sifatnya workshop. "Semua dari kita akan meneruskan di mahakam," imbuh Noviyanto.
Di lain hal, produksi Blok Mahakam jelang berakhirnya kontrak Total EP 2017 mendatang masih sangat tinggi. Total EP sendiri masih mengerjakan dua proyek besar yaitu South Mahakam fase 3 dan fase 2B.
South Mahakam sudah mulai berproduksi sejak Oktober 2012 dan puncak produksi terjadi tahun ini dengan produksinya mencapai 250-300 juta kaki kubik. "Produksinya lebih bagus dari pada yang kita prediksi," kata Noviyanto.
Guna menggenjot produksi, Total EP melakukan management permukaan seperti shotdown dengan baik, service kompresor dan turbin-turbin untuk meminimumkan unplan shoutdown.
"Sehingga produksi tidak hilang tanpa kita ketahui di awal. Jadi semua dapat diprediksi."
Selai itu, Total EP juga menerapkan teknologi Drag Reducing Agent (DRA), yaitu zat kimia untuk mengurangi hambatan-hambatan di saluran dan Debottlenecking, yaitu membuat jumperline. Sumur-sumur yang flow produksinya kurang, maka dijumper agar produksi meningkat.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkeu menjelaskan kondisi anggaran subsidi termasuk bahan bakar minyak (BBM) di harga minyak mahal imbas perang Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaSelain itu, konsumsi BBM hingga Mei 2024 juga masih terkendali. Bahkan, konsumsi BBM mengalami tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya