Harga Minyak Naik Tipis Dipicu Sanksi AS Terhadap Eksportir Venezuela dan Iran
Merdeka.com - Harga minyak dunia naik tipis pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Kenaikan harga didukung pengurangan pasokan yang dipimpin OPEC serta sanksi-sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap eksportir Venezuela dan Iran. Namun, kenaikan dibatasi oleh jatuhnya pasar saham dan kekhawatiran baru atas pertumbuhan permintaan.
Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, naik USD 0,44 menjadi menetap pada USD 56,66 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara, minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei naik USD 0,31 menjadi ditutup pada USD 66,30 per barel di London ICE Futures Exchange.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Kenapa harga emas Antam naik hari ini? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
"Gambaran besarnya adalah fundamental jangka pendek sangat kuat. Namun masih ada sedikit kekhawatiran tentang persediaan," kata Analis Price Futures Group, Phil Flynn, di Chicago.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya seperti Rusia, tahun ini memangkas produksi dan memperketat pasar minyak, yang telah mendukung harga.
Sanksi-sanksi Amerika Serikat terhadap industri minyak anggota OPEC Iran dan Venezuela juga berdampak pada masa depan, kata para pedagang.
Perusahaan minyak milik negara Venezuela PDVSA minggu ini mengumumkan keadaan darurat maritim, dengan alasan kesulitan mengakses tanker-tanker dan personel untuk mengekspor minyaknya karena sanksi-sanksi.
Kelanjutan disiplin produksi Arab Saudi dan kesulitan Venezuela di bawah sanksi-sanksi Amerika Serikat menyebabkan produksi minyak mentah OPEC turun menjadi 30,80 juta barel per hari (bph) pada Februari, menurut survei S&P Global Platts yang dirilis Kamis (7/3).
Ketika Amerika Serikat menerapkan kembali sanksi terhadap Iran pada November, Washington memberikan keringanan kepada delapan pembeli minyak Iran. Keringanan yang memungkinkan mereka untuk membeli minyak mentah dalam jumlah terbatas selama 180 hari.
Washington telah menekan pemerintah ini untuk secara bertahap mengurangi impor minyak mereka dari Iran menjadi nol, tetapi para importir tetap dalam pembicaraan mengenai kemungkinan perpanjangan.
India ingin terus membeli minyak Iran pada level saat ini sekitar 300.000 barel per hari (bph), ketika pihaknya melakukan negosiasinya dengan Washington tentang perpanjangan keringanan sanksi-sanksi melampaui awal Mei, dua sumber di India yang mengetahui tentang masalah tersebut mengatakan.
Tanda-tanda permintaan yang kuat untuk produk olahan dari data Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (6/3) juga membuat harga minyak naik.
Namun, harga tertekan pada Kamis (7/3) oleh kekhawatiran seputar ekonomi Eropa, yang mendorong Wall Street lebih rendah dan memicu kekhawatiran tentang permintaan minyak global.
Untuk menstimulasi ekonomi zona euro yang sedang kesulitan, Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (7/3) menunda waktu kenaikan suku bunga pertama pasca-krisis ke tahun berikutnya paling cepat, dan menawarkan putaran baru uang tunai multi-tahun kepada bank-bank.
"Ada banyak kekhawatiran tentang ekonomi Eropa," kata Flynn. "Karena (Presiden ECB Mario Draghi) terdengar sedikit suram tentang pertumbuhan, kami melihat aksi jual besar-besaran di saham dan minyak bergerak turun dalam simpati dengan langkah itu."
Selanjutnya, minyak tetap dalam pasokan berlimpah berkat lonjakan produksi AS. Produksi minyak mentah AS berada pada rekor 12,1 juta barel per hari minggu lalu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaTren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaAdapun harga jual kembali (buyback) emas batangan turut mengalami penurunan menjadi Rp1.347.000 per gram.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca Selengkapnya