Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga minyak naik usai telan kerugian besar karena peringatan IMF

Harga minyak naik usai telan kerugian besar karena peringatan IMF Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak dunia kembali naik tipis pada Selasa (Rabu pagi WIB) setelah dua hari sebelumnya mencatat kerugian besar, di tengah peringatan Dana Moneter Internasional (IMF) atas pertumbuhan global yang lambat.

Seperti ditulis Antara, harga minyak telah jatuh lebih dari lima persen dalam dua hari perdagangan terakhir karena prospek pembatasan produksi oleh produsen-produsen utama meredup.

Minyak mentah Brent North Sea, patokan global, yang diperdagangkan di London untuk pengiriman Juni naik 18 sen menjadi menetap di USD 37,87 per barel.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 19 sen menjadi ditutup di USD 35,89 per barel di perdagangan New York.

Brent sempat jatuh ke level USD 37,27 dan WTI merosot menjadi USD 35,24 per barel di awal perdagangan, di tengah harapan yang rendah untuk pembicaraan pembatasan produksi di Doha, Qatar, pada 17 April antara Rusia dan para produsen OPEC untuk memperkuat harga.

Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde melukiskan sebuah gambar suram untuk perekonomian global dalam sebuah pidato di Frankfurt, mengatakan pertumbuhan masih terlalu lambat dan terlalu rapuh dan sangat mendesak negara-negara maju untuk meningkatkan upaya stimulus fiskal.

"Secara keseluruhan, prospek global telah melemah selama enam bulan terakhir dan diperparah oleh perlambatan relatif China, harga komoditas yang lebih rendah, dan prospek pengetatan keuangan di banyak negara," katanya.

"IMF waspada, bukan cemas," katanya.

Lembaga penelitian Capital Economics mengatakan dalam sebuah catatan klien bahwa terlalu cepat untuk menyerah pada kesepakatan Doha. Lembaga ini menambahkan bahwa kesepakatan yang kompromis masih mungkin sekalipun tanpa partisipasi penuh Iran.

Gubernur OPEC Kuwait, Nawal al-Fezaia mengatakan, bahwa negara-negara penghasil minyak utama dapat mencapai kesepakatan untuk membekukan produksi, sekalipun jika Iran tidak bergabung dengan tindakan tersebut.

Produksi minyak mentah Iran telah melonjak sejak Barat mencabut sanksi-sanksi terkait nuklir pada Januari, dan negara, yang telah lama mengurangi pasokannya ke pasar minyak mentah global, telah menegaskan seharusnya tidak menjadi salah satu harus memotong kembali produksinya.

Wakil putra mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman Al Saud mengisyaratkan keengganan kerajaan itu untuk membekukan produksi kecuali negara-negara lain melakukan hal yang sama.

Sementara para pejabat Iran telah membuat jelas bahwa negaranya tidak akan berpartisipasi dalam pembekuan produksi sampai produksinya berjalan ke tingkat sebelum sanksi internasional diterapkan.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan

Kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Prediksi IMF soal Dampak Perang Israel-Hamas: Ekonomi Global Kacau, Harga Minyak Dunia Meroket
Prediksi IMF soal Dampak Perang Israel-Hamas: Ekonomi Global Kacau, Harga Minyak Dunia Meroket

IMF memproyeksikan sederet dampak buruk perekonomian global imbas perang Israel versus Hamas.

Baca Selengkapnya
Aduh, Penerimaan Negara di 2023 Diprediksi Turun Gara-Gara Ini
Aduh, Penerimaan Negara di 2023 Diprediksi Turun Gara-Gara Ini

SKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun

Serangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.

Baca Selengkapnya
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket

Selain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Akibat Mahalnya Harga Minyak Dunia
Siap-Siap, Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Akibat Mahalnya Harga Minyak Dunia

Mengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.

Baca Selengkapnya