Harga minyak naik usai telan kerugian besar karena peringatan IMF
Merdeka.com - Harga minyak dunia kembali naik tipis pada Selasa (Rabu pagi WIB) setelah dua hari sebelumnya mencatat kerugian besar, di tengah peringatan Dana Moneter Internasional (IMF) atas pertumbuhan global yang lambat.
Seperti ditulis Antara, harga minyak telah jatuh lebih dari lima persen dalam dua hari perdagangan terakhir karena prospek pembatasan produksi oleh produsen-produsen utama meredup.
Minyak mentah Brent North Sea, patokan global, yang diperdagangkan di London untuk pengiriman Juni naik 18 sen menjadi menetap di USD 37,87 per barel.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 19 sen menjadi ditutup di USD 35,89 per barel di perdagangan New York.
Brent sempat jatuh ke level USD 37,27 dan WTI merosot menjadi USD 35,24 per barel di awal perdagangan, di tengah harapan yang rendah untuk pembicaraan pembatasan produksi di Doha, Qatar, pada 17 April antara Rusia dan para produsen OPEC untuk memperkuat harga.
Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde melukiskan sebuah gambar suram untuk perekonomian global dalam sebuah pidato di Frankfurt, mengatakan pertumbuhan masih terlalu lambat dan terlalu rapuh dan sangat mendesak negara-negara maju untuk meningkatkan upaya stimulus fiskal.
"Secara keseluruhan, prospek global telah melemah selama enam bulan terakhir dan diperparah oleh perlambatan relatif China, harga komoditas yang lebih rendah, dan prospek pengetatan keuangan di banyak negara," katanya.
"IMF waspada, bukan cemas," katanya.
Lembaga penelitian Capital Economics mengatakan dalam sebuah catatan klien bahwa terlalu cepat untuk menyerah pada kesepakatan Doha. Lembaga ini menambahkan bahwa kesepakatan yang kompromis masih mungkin sekalipun tanpa partisipasi penuh Iran.
Gubernur OPEC Kuwait, Nawal al-Fezaia mengatakan, bahwa negara-negara penghasil minyak utama dapat mencapai kesepakatan untuk membekukan produksi, sekalipun jika Iran tidak bergabung dengan tindakan tersebut.
Produksi minyak mentah Iran telah melonjak sejak Barat mencabut sanksi-sanksi terkait nuklir pada Januari, dan negara, yang telah lama mengurangi pasokannya ke pasar minyak mentah global, telah menegaskan seharusnya tidak menjadi salah satu harus memotong kembali produksinya.
Wakil putra mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman Al Saud mengisyaratkan keengganan kerajaan itu untuk membekukan produksi kecuali negara-negara lain melakukan hal yang sama.
Sementara para pejabat Iran telah membuat jelas bahwa negaranya tidak akan berpartisipasi dalam pembekuan produksi sampai produksinya berjalan ke tingkat sebelum sanksi internasional diterapkan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaIMF memproyeksikan sederet dampak buruk perekonomian global imbas perang Israel versus Hamas.
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca Selengkapnya