Harga pangan naik di akhir tahun, pedagang pasar takut gulung tikar
Merdeka.com - Jelang pergantian tahun, harga komoditas cabai di Pasar Lama dan Pasar Tanah Tinggi, Tangerang terus mengalami kenaikan. Harga cabai saat ini mencapai Rp 85.000 sampai Rp 90.000 per kilogram (Kg).
Seorang pedagang sayuran, Romli mengatakan, cabai rawit merah dan hijau naik menjadi Rp 85.000 per Kg dari sebelumnya, Rp 60.000 sampai Rp 65.000 per Kg. "Naiknya kenaikan berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000," jelasnya, Selasa (27/12).
Kenaikan harga cabai juga disusul dengan beberapa komoditas lainnya, seperti tomat, kentang dan telur ayam yang rata-rata kenaikannya berkisar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per Kg.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
"Tapi pada harga cabai kriting justru mengalami penurunan harga, dari sebelumnya harga cabai kriting tembus di angka Rp 40.000, sekarang jadi Rp 30.000 per Kg," jelas Romli.
Menurutnya, kenaikan harga cabai dan sayuran lainnya ini terjadi karena cuaca buruk di daerah produsen, sehingga banyak yang gagal panen. "Sedangkan permintaan banyak. Ini terjadi sejak menjelang Natal," ujarnya.
Kenaikan harga ini dirasa berat oleh para pedagang yang khawatir akan mengurangi minat beli masyarakat. Pedagang berharap adanya campur tangan pemerintah dalam menekan harga.
"Jika tidak, pembeli akan sepi dan omzet pedagang menurun. Kalau terjadi terus menerus, pedagang bisa gulung tikar," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaMendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan beras, minyak goreng justru mengalami lonjakan harga. Minyak goreng curah kini dihargai Rp18.500 hingga Rp21.000/liter.
Baca SelengkapnyaHarga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan jelang akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaBeberapa harga bahan pokok sudah turun di antaranya ayam, minyak, telur dan cabai murah.
Baca Selengkapnya