Harga Pertalite naik di awal tahun 2018
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi jenis pertalite. Kenaikan harga pertalite tercatat sebesar Rp 100 per liter terjadi di seluruh SPBU Pertamina per 20 Januari lalu.
Sebagai contoh, di DKI Jakarta, harga pertalite naik menjadi Rp 7.600 per liter dari sebelumnya Rp 7.500 per liter. Kenaikan harga BBM beragam di berbagai wilayah. Berikut daftar harga BBM terbaru di awal tahun 2018 dikutip dari laman resmi Pertamina:
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Dimana harga BBM Pertamina beda? Di area DKI Jakarta, harga bahan bakar Pertamax (RON 92) tetap stabil di angka Rp12.100 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Turbo (RON 98) mengalami peningkatan menjadi Rp13.550 per liter.
-
BBM apa yang naik harganya? Kenaikan harga ini mencakup beberapa jenis bahan bakar seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina DEX, sementara harga untuk Pertamax dan Pertalite tetap tidak mengalami perubahan.
Kenaikan harga BBM non-subsidi oleh pemerintah sejak 20 Januari 2018 tersebut diklaim tidak mengganggu distribusi penjualan ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Sulawesi Tengah.
Sales Eksekutif Pertamina Sulawesi Tengah, Fandi Ivan Nugroho mengatakan, kenaikan BBM per 20 Januari 2018 itu hampir tidak terasa di masyarakat Sulawesi Tengah.
Kenaikan harga BBM di daerah tersebut yakni Pertalite harga sebelumnya Rp 7.700 per liter kini naik menjadi Rp 7.800 per liter, sedangkan BBM jenis pertamax Rp 8.800 per liter kini naik menjadi Rp 8.900 per liter.
Fandi mengatakan kenaikan BBM tersebut dipicu oleh naiknya harga minyak dunia sehingga berdampak pada kenaikan harga minyak dalam negeri. "Harga minyak saat ini sedang naik. Kenaikan harga minyak ini hanya berdampak pada minyak nonsubsidi," katanya dikutip dari Antara.
Fandi mengatakan, BBM jenis nonsubsidi di antaranya, pertalite, pertamax dan pertamax turbo mengalami kenaikan harga mengikuti harga minyak dunia dan pergerakan nilai tukar rupiah dan dolar Amerika Serikat.
Sementara itu, salah satu pengelola SPBU unit Kampal, Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Aswad mengatakan kenaikan BBM non-subsidi di wilayahnya tidak mengganggu sirkulasi penjualan.
Bahkan stok BBM yang disalurkan Pertamina dari Depo Pertamina Donggala tetap lancar seperti biasanya.
"Ini tidak mengganggu penjualan. Masyarakat sebagai konsumen tidak merasa terganggu dengan kenaikan BBM ini, kenaikannya juga tidak terlalu berpengaruh hanya naik Rp100," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKini semua jenis SPBU di Indonesia seperti Pertamina, Shell hingga BP AKR Indonesia menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak dunia (ICP) mulai terasa dampaknya di Indonesia.
Baca Selengkapnya