Harga premium lebih murah dibanding sebotol Coca Cola
Merdeka.com - Pemerintah sudah menyatakan kesiapannya untuk menyesuaikan atau menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Harga BBM jenis premium diperkirakan akan naik sebesar Rp 2.000 dan naik Rp 1.000 untuk BBM jenis Solar.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) Kwik Kian Gie mendorong harga BBM segera dinaikkan. Alasan Kwik adalah harga Premium saat ini sudah terlalu murah.
Bahkan, Kwik membandingkan harga premium dengan harga satu botol Coca Cola. "Saya pernah mengatakan sebelumnya, sebaiknya (harga BBM) ya dinaikkan. Jadi harga BBM Rp 4.500 itu terlampau murah. Kalau kita bandingkan dengan minuman ringan seperti coca cola, sudah tidak masuk akal lagi perbandingannya," ungkap Kwik di Kwik Kian Gie School of Business, Jakarta, Kamis (23/5).
-
Apa tujuan dari program pengalihan subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Apa itu konsumsi BBM? Untuk pemilik kendaraan konvensional, menghitung konsumsi bahan bakar adalah hal yang sangat krusial, terutama dengan fluktuasi harga bensin yang terjadi setiap bulan. Agar tidak mengalami pengeluaran berlebih akibat penggunaan BBM yang tidak efisien, banyak pengendara yang mulai mencatat konsumsi bahan bakar setiap kali mereka mengisi bensin.
-
Bagaimana cara menentukan pengguna BBM Subsidi? Rencananya, kriteria pengguna BBM Pertalite dan Solar Subsidi akan ditentukan berdasarkan Cubicle Centimeter (CC).
-
Siapa yang mencatat lonjakan konsumsi BBM? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Apa yang baru dari aturan BBM Subsidi? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
BBM merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Penggunaannya yang terus menerus di seluruh dunia, menjadikan BBM semakin langka. "Tidak pantas minyak yang begitu langka, dijual dengan harga yang begitu murah. Harus dinaikkan, rakyat supaya mengerti," ujarnya.
Sejalan dengan kenaikan harga BBM, Kwik setuju dengan mekanisme kompensasi bagi sektor-sektor yang terimbas sangat besar dari kebijakan ini. "Menurut saya, pemerintah ini untuk kompensasi terlalu banyak pertimbangan. Kalau harga itu naik, siapa yang akan kena, siapa yang akan diberi bantuan. BLT (bantuan langsung tunai) yang pernah dilakukan dulu juga kacau balau," tutur Kwik.
Menurutnya, bentuk kompensasi dan sasarannya bisa dengan jelas terlihat apabila harga BBM telah dinaikkan. "Jadi menurut saya penyesuaiannya itu dilihat setelah harga naik, bukan diprediksi sebelumnya. Jelaskan, artinya siapa yang akan kena ini," tegas Kwik.
Kwik menilai, tarik ulur kebijakan BBM ini lebih disebabkan oleh banyaknya pertimbangan politik. "Harga itu sudah terlalu murah, tidak beraninya menaikkan karena ketakutan kan. Ketakutan pemerintah, pertimbangan politik, kebijakan tidak populer, dan sebagainya. Memang selalu ada dampaknya, biaya transportasi dll, tapi kalau tidak dinaikkan, akan lebih jauh dampaknya lebih besar lagi," tutup Kwik.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaCak Imin hanya akan memaksimalkan subsidi bagi masyarakat tidak mampu.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga Revvo 90 sebesar Rp1.040 per liter setara dengan Pertalite milik Pertamina.
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaSaat ini, HET MinyaKita masih ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaBBM yang dijual di SPBU mulai dari Pertamina, Shell, BP AKR hingga Vivo turut mengalami penurunan harga.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BP AKR kompak naik pada 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaBP Diesel sebelumnya dijual Rp16.980 per liter menjadi Rp15.665 per liter.
Baca SelengkapnyaTak hanya SPBU Pertamina, dan Shell yang mengalami kenaikan harga, harga BBBM di SPBU BP AKR mengalami kenaikan.
Baca Selengkapnya