Harga Premium turun Rp 400/liter, 165.000 orang miskin terselamatkan
Merdeka.com - Kepala Kajian Kemiskinan dan Perlindungan Universitas Indonesia, Teguh Dartanto mendesak pemerintahan Jokowi-JK untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurutnya, ini sangat relevan karena harga minyak dunia tengah anjlok parah.
Menurut Teguh, penurunan harga BBM jenis Premium akan sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat miskin. Bahkan, dia menyebut penurunan harga Premium akan mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
Menurut hitungan Teguh, jika harga Premium diturunkan dari saat ini Rp 7.400 per liter menjadi 7.000 per liter, maka 165.000 orang miskin dapat terselamatkan.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
"165.000 orang akan terselamatkan kalau harga BBM itu turun sekitar 5 persen atau Rp 400," ujar Teguh dalam diskusi Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, Sewatama, IJTI, IKN dan IJO di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (20/9).
Menurut Teguh, masyarakat saat ini bingung dengan penerapan harga BBM pemerintah. Pasalnya harga minyak dunia sudah anjlok hampir menyentuh USD 43 per barel. Untuk itu, pemerintah harus mengeluarkan paket kebijakan harga BBM.
"Kalau paket kebijakan yang kemarin itu tidak menyentuh masyarakat bawah. Saya berharap ada kebijakan yang menyentuh masyarakat secara langsung," kata dia.
Dia menambahkan penyesuaian harga BBM yang selama ini dilakukan setiap enam bulan. Dia pun meminta pemerintah untuk mengubah menjadi dua bulan.
"Kalau enam bulan, ketika naik atau turun selisihnya terlalu besar, kalau dua bulan sekali penyesuaiannya lebih smooth," pungkas dia. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengingatkan LPG 3 kilogram alias gas melon diperuntukkan bagi warga miskin.
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan bahwa penurunan ini didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pemerintah masih memiliki utang kepada sebesar Rp2,6 triliun yang belum dibayar sejak 2020.
Baca SelengkapnyaSebelum SPBU dibuka antrean kendaraan pengantre sudah berjejer panjang, meskipun sudah dilakukan pembagian jalur antrean.
Baca SelengkapnyaSaat ini, HET MinyaKita masih ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaBBM yang dijual di SPBU mulai dari Pertamina, Shell, BP AKR hingga Vivo turut mengalami penurunan harga.
Baca SelengkapnyaKemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaPembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca Selengkapnya"Orang kaya, harusnya malu membeli gas melon, apalagi sudah tertulis pada tabung bahwa produk tersebut memang hanya diperuntukkan bagi orang miskin."
Baca Selengkapnya