Harga Telur dan Cabai Kompak Turun, Konsumen Untung Petani Buntung
Merdeka.com - Harga telur dan cabai kompak turun drastis satu bulan terakhir. Namun demikian, penurunan tersebut dinilai tidak begitu bagus bagi perekonomian sebab menguntungkan bagi konsumen namun merugikan bagi petani serta peternak.
"Saya kira tidak bisa secara sederhana kita bilang bagus atau tidak untuk perekonomian ya. Yang jelas jika harga jual telur dan cabai anjlok tidak bagus bagi petani, tetapi bagus bagi konsumen," ujar Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Aditya Alta kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (17/9).
Aditya mengatakan, penurunan harga kali ini disebabkan oleh pelemahan daya beli masyarakat akibat adanya sejumlah pembatasan mobilitas untuk menekan penyebaran Virus Corona. Sementara itu, sejumlah komoditas memasuki masa panen.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa penjualan petai petani muda ini menurun? Saat TikTok Shop ditutup, penjualan produk mereka menurun drastis. Biasanya mereka bisa menjual hingga ribuan paket per hari. Dengan TikTok Shop ditutup, mereka hanya bisa menjual 100-an paket per hari.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kapan harga telur ayam naik? Di pasar tradisional Simongan Semarang, telur ayam dibanderol seharga Rp27.000 per kilogram. Padahal empat hari sebelumnya, harga telur ayam masih berada di kisaran Rp24.000 per kilogram.
"Khusus untuk chapter penurunan harga kali ini, setahu saya penyebabnya karena oversupply kedua komoditas tersebut karena daya beli dan mobilitas masyarakat belum meningkat sebagai akibat PPKM," jelasnya.
Di sisi lain, jam operasional pasar belum maksimal, mobilitas pengunjung belum normal, logistik sempat terhambat, turut membuat komoditas kurang terserap sekalipun harganya turun. Untuk peternak mandiri tentu harga pakan turut menambah masalah karena meningkatkan cost, sementara harga jual tidak bisa naik.
"Karena supply-demand belum bekerja maksimal, saya kira harga yang jatuh tersebut juga jadi kurang dinikmati masyarakat," tandas Aditya.
Peternak Ungkap Sebab Harga Telur Saat ini Anjlok Hingga Rp 15.000 per Kg
Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara (PPRN), Alvino Antonio buka suara terkait penyebab anjloknya harga telur di pasaran dalam beberapa waktu terakhir. Menurutnya, penurunan harga telur sendiri dipicu oleh keberadaan investor asing yang turut andil dalam kegiatan budi daya sektor perunggasan.
Akibatnya terjadi kelebihan pasokan di pasaran yang membuat harga telur jatuh cukup dalam. "Penurunan (harga) karena Over supply (telur). Terjadi sejak perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) integrator ikut berbudidaya dalam jumlah supply yang tidak terkendali," ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (11/9).
Akibatnya, harga telur produksi peternak rakyat terjun bebas. Bahkan, penurunan harga telur mencapai Rp6.000 per kilogram (kg).
"Padahal, harga pokok produksi peternak rakyat Rp 21.000 per kg. Harga telur sekarang Rp 15.000 sampai 16.000 per kg," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaIndeks harga yang diterima petani turun 0,16 persen lebih dalam dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar petani.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBeberapa harga bahan pokok sudah turun di antaranya ayam, minyak, telur dan cabai murah.
Baca SelengkapnyaHarga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaPara petani cabai di Jember tak bisa menikmati hasil panen seutuhnya
Baca SelengkapnyaMendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca Selengkapnya