Harga Telur di Pasar Belum Alami Penurunan Sejak Natal
Merdeka.com - Harga telur di pasar tradisional masih cukup tinggi. Bahkan, tidak mengalami penurunan sejak periode Natal dan Tahun Baru. Di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur harga telur masih bertahan di angka Rp 27.000 per kilogram (Kg).
Salah satu pedagang, Ahmad, mengatakan harga tinggi tersebut terjadi sejak awal Desember. Padahal, sebelumnya harga telur hanya Rp 22.000 - Rp 23.000 per Kg.
"Harga telur masih mahal. Rp 27.000 per Kg," kata dia kepada Merdeka.com, Minggu (13/1).
-
Kapan harga telur ayam naik? Di pasar tradisional Simongan Semarang, telur ayam dibanderol seharga Rp27.000 per kilogram. Padahal empat hari sebelumnya, harga telur ayam masih berada di kisaran Rp24.000 per kilogram.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Dimana telur bisa didapat? Telur tidak hanya kaya akan protein, tetapi juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral penting seperti B12, riboflavin, selenium, dan vitamin A.
-
Harga ayam potong di Pasar Induk Rau berapa? Salah satu yang mengalami kenaikan harga signifikan adalah daging ayam potong yang kini per kilogramnya mencapai Rp40 ribu.
Sementara itu untuk eceran setengah Kg telur tersebut dijual dengan harga Rp 15.000 per Kg. Saat harga sedang normal, harganya hanya Rp 12.000.
Dia menyebutkan, mahalnya harga telur tersebut membuat para pembeli menjadi lebih selektif. Mereka lebih menginginkan telur berukuran kecil agar jumlahnya lebih banyak.
"Satu Kg biasanya 16 butir sekarang bisa jadi 17 atau 18 kalau milih yang ukuran kecil," ujarnya.
Sementara itu, berdasar informasi dari situs info pangan Jakarta, rata-rata harga telur hari ini Rp 25.574 per Kg. Harga tersebut disebutkan turun Rp 198 dibanding rata-rata harga di hari sebelumnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menyinggung tentang dilema yang saat ini dihadapi pemerintah tentang terkait harga bahan pangan. "Memang pemerintah sering berada dalam posisi sulit. Sebab menjaga keseimbangan harga itu tidak mudah," ujar Presiden Jokowi.
"Kalau misalnya harga telur naik, yang teriak itu konsumen. Tapi kalau harga turun, peternak yang teriak, jangan turun lagi karena kami rugi," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengklaim stok dan harga sembako jelang Iduladha 1445 Hijriah masih relatif aman atau stabil.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan beras, minyak goreng justru mengalami lonjakan harga. Minyak goreng curah kini dihargai Rp18.500 hingga Rp21.000/liter.
Baca SelengkapnyaBeberapa harga bahan pokok sudah turun di antaranya ayam, minyak, telur dan cabai murah.
Baca SelengkapnyaHarga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaMenurut pantauan data Badan Pangan Nasional, harga telur ayam berada di level Rp28.360 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas mengatakan harga kebutuhan pokok di Jakarta cenderung stabil.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaIpah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaHarga daging ayam berkisar di Rp40.000-Rp46.000 per ekor, untuk jenis boiler Rp50.000-Rp55.000.
Baca Selengkapnya