Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harus bebaskan lahan, pengembangan Blok Masela di darat lebih mahal

Harus bebaskan lahan, pengembangan Blok Masela di darat lebih mahal Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai, ongkos pengembangan Blok Masela akan lebih mahal apabila dilakukan di darat (onshore). Alasannya, pengembangan blok tersebut harus melakukan pembebasan lahan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja mengatakan pemerintah akan membutuhkan waktu lebih panjang sebelum bisa membangun perangkat pengembangan blok gas abadi tersebut apabila harus melakukan pembebasan lahan.

"Onshore jadi mahal karena harus bebasin lahan. Lama karena banyak tanah harus dibebaskan. Paling hitungannya konsultan minimum beda dua tahun. Tahun 2026 kalau onshore, kalau yang offshore kan 2024," ujar Wirat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (1/2).

Meski belum diputuskan pola pengembangan Blok Masela akan dilakukan onshore atau offshore, Wiratmaja mengatakan, pemerintah masih yakin investor blok tersebut yakni Inpex Corporation dan Shell, masih berminat untuk mengembangkannya. Kementerian ESDM belum menerima pernyataan pembatalan rencana investasi dari kedua perusahaan tersebut.

"Kita harus tanya mereka dulu. Tapi belum ada menyatakan tarik investasinya, belum. Cuma pilih dia investasi di belahan dunia. Tunda yang lain itu," pungkas dia. (mdk/sau)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gunakan Anggaran Rp150 Miliar, Ini Potret Terkini Pembangunan Dermaga Terbesar Kedua di Gunungkidul
Gunakan Anggaran Rp150 Miliar, Ini Potret Terkini Pembangunan Dermaga Terbesar Kedua di Gunungkidul

Proyek pembangunan itu akan melampaui target awal karena banyak kendala yang dihadapi selama proses pengerjaan

Baca Selengkapnya
Proyek Abadi Masela Tak Kunjung Rampung, Bos SKK Migas: Namanya Kurang Pas, Jadi Enggak Selesai-Selesai
Proyek Abadi Masela Tak Kunjung Rampung, Bos SKK Migas: Namanya Kurang Pas, Jadi Enggak Selesai-Selesai

SKK Migas mencatat, ada sejumlah aspek yang membuat proyek Abadi Masela terhenti.

Baca Selengkapnya
Akuisisi Blok Masela, Pertamina Bakal Bayar Rp9,7 Triliun
Akuisisi Blok Masela, Pertamina Bakal Bayar Rp9,7 Triliun

Dalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.

Baca Selengkapnya
Akibat Banjir Realisasi Lifting Minyak Semester I-2024 Tak Capai Target, Hanya 576.000 Barel per Hari
Akibat Banjir Realisasi Lifting Minyak Semester I-2024 Tak Capai Target, Hanya 576.000 Barel per Hari

Realisasi lifting minyak bumi di semester I-2024 tidak mencapai target karena banjir di Blok Rokan.

Baca Selengkapnya
Menteri Arifin Tasrif Temui Menteri PUPR, Minta Biaya Gas Murah
Menteri Arifin Tasrif Temui Menteri PUPR, Minta Biaya Gas Murah

Pipa transmisi gas Ruas Cirebon-Semarang ditaksir memakan biaya Rp3,3 triliun.

Baca Selengkapnya
Desak Pertamina Kebut Blok Masela, SKK Migas: Pokoknya Agustus Semua Harus Selesai
Desak Pertamina Kebut Blok Masela, SKK Migas: Pokoknya Agustus Semua Harus Selesai

SKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Jalan di Olimo Jakarta Barat Amblas
Ini Penyebab Jalan di Olimo Jakarta Barat Amblas

Amblasnya Jalan Olimo, Jakarta Barat sempat membuat kemacetan sepanjang 2 km.

Baca Selengkapnya
FOTO: LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Mulai Pengeboran Fondasi
FOTO: LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Mulai Pengeboran Fondasi

Proyek LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai ditargetkan selesai pada 2026.

Baca Selengkapnya
Hutama Karya Butuh Rp30 T Sambungkan Tol Trans Sumatera Hingga ke Jambi
Hutama Karya Butuh Rp30 T Sambungkan Tol Trans Sumatera Hingga ke Jambi

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo berharap, hingga akhir 2024, Tol Trans Sumatera akan tersambung dari Bakauheni sampai Jambi.

Baca Selengkapnya
Kado HUT ke-79 RI, Produksi Minyak dan Gas Naik 3,4 Persen
Kado HUT ke-79 RI, Produksi Minyak dan Gas Naik 3,4 Persen

Peningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor PT Freeport, Sebut Pembangunan Smelter Hampir 100%
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor PT Freeport, Sebut Pembangunan Smelter Hampir 100%

Izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) yang saat ini berlaku hingga 31 Mei 2024.

Baca Selengkapnya