Hattrick pangkas BI rate, bank sentral desak perbankan tekan bunga
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) sudah tak tahan lagi untuk mendorong perbankan nasional menurunkan suku bunga simpanan dan pinjaman. Mengingat, bank sentral sudah tiga kali berturut-turut, sejak Januari 2016, menurunkan suku bunga acuan.
Ditambah, penurunan Giro Wajib Minimum hingga 125 basis point (bps) sejak Desember 2015.
"Suku bunga (BI rate) sudah turun 3 kali, kami memang berharap dengan likuditas yang kami jaga cukup ini, bank diharapkan segera respon dengan menurunkan suku bunga baik deposit maupun kredit dan yang penting adalah keterserdiaan kredit," ujar Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung, di Jakarta, Kamis (16/3).
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
KPR BRI punya suku bunga apa saja? BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
Bagaimana cara mengajukan KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? Segera ajukan KPR BRI sekarang juga lewat homespot.id. Adapun informasi lebih lanjut seputar program KPR BRI Suku Bunga Berjenjang bisa kamu cek di sini.
-
Apa itu bunga pinjaman? Bunga pinjaman merupakan biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam ketika mengambil pinjaman dari lembaga keuangan.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
Pada Februari lalu, BI menurunkan GWM sebesar 1 persen. Penurunan berlaku sejak 16 Maret lalu tersebut diharapkan bisa menambah likuiditas perbankan.
"Sebelum penerapan pun likuiditas sudah agak membaik, LDR sekitar 89 persen. Kami berharap likuiditas yang kami jaga cukup dan paling penting adalah ketersediaan kredit, karena likuiditas cukup," jelas dia.
Namun, diakui Juda, transmisi kebijakan moneter tersebut belum berjalan efektif. Untuk itu bank sentral akan fokus menerapkan struktur suku bunga operasi moneter yang konsisten.
"Sejak Januari sudah menurunkan BI Rate sebanyak tiga kali menjadi 6,75 persen dan GWM sudah kami turunkan menjadi 6,5 persen. Kami melihat transmisinya sudah jalan, tetapi kurang kuat," ujarnya.
Juda mengungkapkan, suku bunga operasi moneter satu minggu menjadi 5,5 persen, dua minggu menjadi 5,6 persen, satu bulan menjadi 5,8 persen. Kemudian, 3 bulan menjadi 6,2 persen, 6 bulan menjadi 6,45 persen, 9 bulan menjadi 6,6 persen.
"Untuk suku bunga operasi moneter 12 bulan atau setahun besarnya sama dengan BI Rate. Saat ini BI Rate sebesar 6,75 persen."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia juga terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk untuk menjaga stabilitas.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaBunga deposito yang ditawarkan oleh Bank BCA sebesar 3,50 persen untuk tenor 1 bulan; 3,75 persen untuk tenor 3 bulan; 2,50 persen untuk tenor 6 bulan; dan 2,00
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSaid mengaku persoalan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam ini kerap membuat sakit kepala.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga acuan memberikan angin segar bagi dunia perbankan karena biaya pinjaman bagi perusahaan dan individu menjadi lebih murah.
Baca Selengkapnya