Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Heboh Perempuan Adu Argumen soal Gajah Vs Hutan Sawit, Begini Penjelasan Pengusaha

Heboh Perempuan Adu Argumen soal Gajah Vs Hutan Sawit, Begini Penjelasan Pengusaha Kelapa Sawit. Abdul Sani ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang perempuan sedang berargumentasi tentang gajah, ramai diperbincangkan publik di media sosial Twitter. Sebab, dalam video yang beredar, perempuan tersebut memberi pengarahan dengan lugas kepada warga yang didominasi kaum bapak.

Dalam video berdurasi 1.22 menit yang diunggah akun Twitter @innamisme1, terlihat bahwa perempuan tersebut menjelaskan bahwa bukan gajah yang menyebabkan kerusakan kebun sawit, ataupun rumah-rumah warga.

"Saya tegaskan dengan jelas di sini ya, bukan gajah yang masuk kebun bapak-bapak. Bukan gajah masuk desa-desa bapak, tapi desa dan kebun bapak-bapak, yang masuk ke rumah gajah, dan jangan semena-mena terhadap gajahnya," demikian penjelasan perempuan tersebut, dikutip pada Sabtu, (11/2).

"Gajah itu tidak pernah lewat zigzag satwa itu puluhan tahun dia akan melewati jalur yang sama tiba-tiba dia lewat 10 tahun lagi kok sudah ada kelapa sawit, dia tidak ngerti. Jangan dibantah dulu kalimat saya," sergahnya.

Aksi perempuan berkacamata itu mendapatkan apresiasi dari para pengguna Twitter. Namun, disinggung adanya kelapa sawit, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono meyakini bahwa kebun kelapa sawit yang disinggung dalam video tersebut bukanlah milik perusahaan.

"Dengan adanya moratorium tahun 2018 dan Inpres Nomor 5 Tahun 2019, sudah tidak ada lagi izin pembukaan lahan untuk perusahaan, jadi saya meyakini itu bukan perusahaan yang buka sawit," ujar Eddy kepada merdeka.com.

Disebutkan dalam Inpres tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut, itu berbunyi:

"Penghentian pemberian izin baru hutan alam primer, dan lahan gambut, yang berada di hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi yang meliputi urutan produksi terbatas, hutan produksi biasa atau tetap, dan hutan produksi yang dapat dikonversi, serta areal penggunaan lain sebagaimana tercantum dalam peta indikatif penghentian pemberian izin baru."

Unggahan video perempuan itu juga direspon oleh politisi NasDem, Taufik Basari, melalui akun Twitter @taufikbasari.

"Ya betul, berulangkali saya juga selalu sampaikan kepada masyarakat khususnya di daerah Semaka Tanggamus bahwa bukan gajah masuk dan merusak kebon, tapi kita menghalangi jalur gajah. Karena itu kita mesti bantu kawal jalan gajahnya, karena sudah terlanjur hidup bersama sehingga harus berbagi ruang," cuit Taufik.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sengketa Tahan Ulayat di Balik Penyitaan Ribuan Kubik Kayu di Hutan Mentawai
Sengketa Tahan Ulayat di Balik Penyitaan Ribuan Kubik Kayu di Hutan Mentawai

Plisi menemukan bahwa ada perseteruan tanah ulayat antara Kaum Saogo dan Kaum Sakerebeu.

Baca Selengkapnya
Prabowo Mau Paksa Pengemplang Pajak Sawit Setor Rp300 Triliun ke Negara
Prabowo Mau Paksa Pengemplang Pajak Sawit Setor Rp300 Triliun ke Negara

Dalam waktu dekat para pengusaha tersebut akan menyetor Rp189 triliun untuk tahap pertama.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ini, Pengusaha Sawit Khawatir Investasi Dalam Negeri Bakal Terganggu
Gara-Gara Ini, Pengusaha Sawit Khawatir Investasi Dalam Negeri Bakal Terganggu

Kejaksaan Agung (Kejagung) bahkan telah menggeledah tiga lokasi berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO).

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Kisah di Balik Tagar 'All Eyes on Papua' yang Menggema di Medsos
Terungkap, Ini Kisah di Balik Tagar 'All Eyes on Papua' yang Menggema di Medsos

Tagar 'All Eyes on Papua' menggema di media sosial setelah 'All Eyes on Rafah' digemakan oleh warganet untuk menyuarakan empati untuk warga Palestina.

Baca Selengkapnya
Jalankan Instruksi Presiden, PalmCo Alokasikan 50 Hektare Lahan Sawit untuk Konservasi Satwa
Jalankan Instruksi Presiden, PalmCo Alokasikan 50 Hektare Lahan Sawit untuk Konservasi Satwa

perusahaan berkomitmen untuk menjadikannya sebagai wilayah konservasi satwa bongsor berbelalai tersebut.

Baca Selengkapnya
Kesal Gajah Obrak Abrik Kebun Sawit, Masyarakat Tanjabbar Rusak Kantor BKSDA dan FZS Jambi
Kesal Gajah Obrak Abrik Kebun Sawit, Masyarakat Tanjabbar Rusak Kantor BKSDA dan FZS Jambi

Semua anggota BKSDA dan FZS Jambi sudah dievakuasi ke kantor polisi terdekat.

Baca Selengkapnya
Nusron Ungkap 537 Perusahaan Kelapa Sawit Beroperasi Tanpa Izin Selama 8 Tahun
Nusron Ungkap 537 Perusahaan Kelapa Sawit Beroperasi Tanpa Izin Selama 8 Tahun

Penyelesaian masalah terhadap 537 perusahaan kelapa sawit yang tidak memiliki hak guna usaha (HGU) tuntas pada Desember.

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Ada Sahabat dan Parpol di Balik Proyek Food Estate
PDIP Ungkap Ada Sahabat dan Parpol di Balik Proyek Food Estate

PDIP mengkritik keras program pemerintah Jokowi, Food Estate. Program tersebut dianggap masuk dalam kategori kejahatan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Begini Status Ratusan Ribu Hektare Lahan yang Dikuasai Perusahaan Prabowo Versi Walhi
Begini Status Ratusan Ribu Hektare Lahan yang Dikuasai Perusahaan Prabowo Versi Walhi

Ketua Ombudsman Mokhamad Najih menyampaikan sudah seharusnya penguasaan yang sangat luas tidak boleh diberikan dalam bentuk Surat Hak Milik, termasuk juga HGU.

Baca Selengkapnya
PDIP Kritik Proyek Food Estate: Bagian Kejahatan Terhadap Lingkungan
PDIP Kritik Proyek Food Estate: Bagian Kejahatan Terhadap Lingkungan

Hasto mengungkapkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sangat menaruh perhatian terhadap lingkungan.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tanggapi Kritik PDIP soal Food Estate: Berpolitik dengan Rasional dan Data, Bukan Asumsi
Gerindra Tanggapi Kritik PDIP soal Food Estate: Berpolitik dengan Rasional dan Data, Bukan Asumsi

Kritik merupakan vitamin bagi demokrasi, namun jangan hanya berlandaskan pada asumsi.

Baca Selengkapnya