Heboh Perempuan Adu Argumen soal Gajah Vs Hutan Sawit, Begini Penjelasan Pengusaha
Merdeka.com - Seorang perempuan sedang berargumentasi tentang gajah, ramai diperbincangkan publik di media sosial Twitter. Sebab, dalam video yang beredar, perempuan tersebut memberi pengarahan dengan lugas kepada warga yang didominasi kaum bapak.
Dalam video berdurasi 1.22 menit yang diunggah akun Twitter @innamisme1, terlihat bahwa perempuan tersebut menjelaskan bahwa bukan gajah yang menyebabkan kerusakan kebun sawit, ataupun rumah-rumah warga.
"Saya tegaskan dengan jelas di sini ya, bukan gajah yang masuk kebun bapak-bapak. Bukan gajah masuk desa-desa bapak, tapi desa dan kebun bapak-bapak, yang masuk ke rumah gajah, dan jangan semena-mena terhadap gajahnya," demikian penjelasan perempuan tersebut, dikutip pada Sabtu, (11/2).
-
Dimana kelapa sawit pertama kali ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
-
Siapa yang membawa kelapa sawit ke Indonesia? Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
-
Dimana PT Astra Agro Lestari Tbk menanam kelapa sawit? Luas lahan kebun sawit yang dikelola perusahaan ini mencapai 297.011 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Siapa pengusaha kaya yang membangun pabrik kelapa sawit di Sumatera? Tahun 1991, Wilmar berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertama sekaligus membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Pulau Sumatra.
-
Siapa pemilik perkebunan di Subang? Kebun-kebun itu dikelola oleh saudagar tanah bernama Pieter Willem Hofland (P.W Hofland). Ia merupakan pemilik tunggal kawasan perkebunan tersebut, yang dikelola lewat Pamanoekan en Tjiasemlanden atau unit usaha perkebunan di wilayah Pamanukan sampai Ciasem.
"Gajah itu tidak pernah lewat zigzag satwa itu puluhan tahun dia akan melewati jalur yang sama tiba-tiba dia lewat 10 tahun lagi kok sudah ada kelapa sawit, dia tidak ngerti. Jangan dibantah dulu kalimat saya," sergahnya.
Aksi perempuan berkacamata itu mendapatkan apresiasi dari para pengguna Twitter. Namun, disinggung adanya kelapa sawit, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono meyakini bahwa kebun kelapa sawit yang disinggung dalam video tersebut bukanlah milik perusahaan.
"Dengan adanya moratorium tahun 2018 dan Inpres Nomor 5 Tahun 2019, sudah tidak ada lagi izin pembukaan lahan untuk perusahaan, jadi saya meyakini itu bukan perusahaan yang buka sawit," ujar Eddy kepada merdeka.com.
Disebutkan dalam Inpres tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut, itu berbunyi:
"Penghentian pemberian izin baru hutan alam primer, dan lahan gambut, yang berada di hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi yang meliputi urutan produksi terbatas, hutan produksi biasa atau tetap, dan hutan produksi yang dapat dikonversi, serta areal penggunaan lain sebagaimana tercantum dalam peta indikatif penghentian pemberian izin baru."
Unggahan video perempuan itu juga direspon oleh politisi NasDem, Taufik Basari, melalui akun Twitter @taufikbasari.
"Ya betul, berulangkali saya juga selalu sampaikan kepada masyarakat khususnya di daerah Semaka Tanggamus bahwa bukan gajah masuk dan merusak kebon, tapi kita menghalangi jalur gajah. Karena itu kita mesti bantu kawal jalan gajahnya, karena sudah terlanjur hidup bersama sehingga harus berbagi ruang," cuit Taufik.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Plisi menemukan bahwa ada perseteruan tanah ulayat antara Kaum Saogo dan Kaum Sakerebeu.
Baca SelengkapnyaDalam waktu dekat para pengusaha tersebut akan menyetor Rp189 triliun untuk tahap pertama.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung (Kejagung) bahkan telah menggeledah tiga lokasi berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO).
Baca SelengkapnyaTagar 'All Eyes on Papua' menggema di media sosial setelah 'All Eyes on Rafah' digemakan oleh warganet untuk menyuarakan empati untuk warga Palestina.
Baca Selengkapnyaperusahaan berkomitmen untuk menjadikannya sebagai wilayah konservasi satwa bongsor berbelalai tersebut.
Baca SelengkapnyaSemua anggota BKSDA dan FZS Jambi sudah dievakuasi ke kantor polisi terdekat.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian masalah terhadap 537 perusahaan kelapa sawit yang tidak memiliki hak guna usaha (HGU) tuntas pada Desember.
Baca SelengkapnyaPDIP mengkritik keras program pemerintah Jokowi, Food Estate. Program tersebut dianggap masuk dalam kategori kejahatan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKetua Ombudsman Mokhamad Najih menyampaikan sudah seharusnya penguasaan yang sangat luas tidak boleh diberikan dalam bentuk Surat Hak Milik, termasuk juga HGU.
Baca SelengkapnyaHasto mengungkapkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sangat menaruh perhatian terhadap lingkungan.
Baca SelengkapnyaKritik merupakan vitamin bagi demokrasi, namun jangan hanya berlandaskan pada asumsi.
Baca Selengkapnya