Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Helman Sitohang, diaspora Indonesia sukses jadi CEO Credit Suisse

Helman Sitohang, diaspora Indonesia sukses jadi CEO Credit Suisse Helman Sitohang, Diaspora Indonesia. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - CEO Credit Suisse Asia-Pacific Helman Sitohang menjadi salah satu pembicara pada kongres diaspora ke IV yang dilaksanakan di Jakarta, hari ini. Orang batak yang bermukim di Singapura itu menceritakan perjalanan karirnya hingga bisa memimpin 7 ribu karyawan tersebar di Asia-Pasifik.

"Perjalanannya harus melewati kompetisi, melewati semua yang harus dilewati. Karena kinerja saya mungkin dianggap bagus selama ini atau bagian yang saya pimpin menghasilkan, maka saya diberi kepercayaan memimpin," ujar Helman saat ditemui disela-sela kongres diaspora IV di Kota Kasablanka, Jakarta.

Helman mengatakan, setidaknya lebih dari 10 negara harus dipimpin secara bersamaan dalam suatu waktu. Tanpa memiliki kualitas seorang pemimpin mustahil hal tersebut dapat berjalan dengan baik.

"Kompetisi waktu itu banyak, jadi kita bersaing. Saya sekarang punya staf sekitar 7000 di Asia. Tersebar Dari India, Jepang, Korea, Australia, Hongkong, China dan Asia Tenggara. Semuanya itu yang harus saya pimpin," jelasnya.

"Saya tentu harus menunjukkan kualitas sebgai seorang pemimpin yang memiliki sisi strategi dan eksekusi gitu kan. Semua kriteria itu yang dipertimbang kan untuk memperoleh promosi tambahan. Harus ada jiwa kepemimpinan. Hal hal ini yang harus dimiliki," tambahnya.

Helman sendiri sebenarnya tidak memiliki dasar ilmu industri keuangan. Namun berkat pengalaman memimpin Citibank 1991, karirnya terus menanjak hingga menjadi CEO Credit Suisse Asia-Pacific.

"Saya mulai industri keuangan sudah lama. Awalnya citibank tahun 1991, jadi sekitar 26 tahun lah. Mungkin sekarang salah satu yang paling lama kali, di Asia juga tidak banyak banker yang seumur saya masih aktif," tuturnya.

Helman menambahkan secara umum dirinya memperoleh bekal bekerja diluar karena belajar kepemimpinan di dalam negeri. Standar kerja yang berlaku secara global membuatnya lebih mudah meniti karir di luar negeri.

"Jadi standar kriterianya menurut saya tidak beda jauh apakah kita ditempatkan di suatu negara, atau negara lain karena standar nya kan standar global jadi mungkin itu yang memudahkan. Kalau kita mau naik ke atas jadi lebih mudah. Karena kalau dari awal standarnya sama, kita lama-lama mengerti cara berkontribusi dan berkompetisi yang baik," pungkasnya.

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keluarga Kaya dari Asia Kuasai Rp6.000 Triliun, Ada dari Indonesia
Keluarga Kaya dari Asia Kuasai Rp6.000 Triliun, Ada dari Indonesia

Saat ini ada 15 keluarga terkaya di Asia yang menguasai harta USD400 miliar atau setara Rp6.077 triliun.

Baca Selengkapnya
Auto Kaya, 7 Pekerja Ini Terima Gaji Hingga Ratusan Juta per Bulan
Auto Kaya, 7 Pekerja Ini Terima Gaji Hingga Ratusan Juta per Bulan

Posisi pekerjaan ini menawarkan gaji hingga ratusan juta, namun juga berbarengan dengan tanggung jawab yang besar.

Baca Selengkapnya
Job Seeker Wajib Tahu, Ini 5 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia
Job Seeker Wajib Tahu, Ini 5 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia

Deretan pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gurita Bisnis Anak-Anak Soeharto
Gurita Bisnis Anak-Anak Soeharto

Menjabat sebagai Presiden selama 32 tahun membuat Soeharto memiliki kekuatan politik dan ekonomi yang berpengaruh terhadap lini bisnis anak-anaknya.

Baca Selengkapnya
Anak Petani dan Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi Taipan Kaya Raya
Anak Petani dan Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi Taipan Kaya Raya

Kesuksesan pria ini menjadi salah satu kisah inspiratif dalam membangun bisnis.

Baca Selengkapnya
Dorong Pembentukan Family Office, Luhut Minta Kepastian Hukum
Dorong Pembentukan Family Office, Luhut Minta Kepastian Hukum

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memaksimalkan peluang dari pengembangannya.

Baca Selengkapnya
Tiga Konglomerat Indonesia dari Sektor Teknologi
Tiga Konglomerat Indonesia dari Sektor Teknologi

Tiga pengusaha Indonesia yang sukses jadi konglomerat berkat bisnis di sektor teknologi.

Baca Selengkapnya
Borong 2.000 Unit Ekskavator, Haji Isam Dulu Ternyata Pernah Jadi Tukang Ojek
Borong 2.000 Unit Ekskavator, Haji Isam Dulu Ternyata Pernah Jadi Tukang Ojek

Saat ini, Haji Isam tercatat sebagai pemilik Jhonlin Group (JG) yang  merupakan induk perusahaan dari beberapa unit bisnis seperti pertambangan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Otto Toto Sugiri, Sang 'Bill Gates' Indonesia yang Sediakan Layanan Internet Pertama di NKRI
Mengenal Otto Toto Sugiri, Sang 'Bill Gates' Indonesia yang Sediakan Layanan Internet Pertama di NKRI

Mengenal Otto Toto Sugiri, Sang 'Bill Gates' Indonesia yang Sediakan Layanan Internet Pertama di NKRI

Baca Selengkapnya
Dulu Beli Jet Rp1,24 Triliun, Kini Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator dari China hingga Cetak Sejarah
Dulu Beli Jet Rp1,24 Triliun, Kini Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator dari China hingga Cetak Sejarah

Haji Isam orang kaya dari Kalimantan viral lagi karena kekayaannya yang luas biasa

Baca Selengkapnya
Benny Suherman, Pemegang Saham XXI Kini Jadi Orang Kaya Indonesia dengan Harta Rp16 Triliun
Benny Suherman, Pemegang Saham XXI Kini Jadi Orang Kaya Indonesia dengan Harta Rp16 Triliun

Benny Suherman memiliki 54 persen saham Cinema XXI melalui perusahaan induknya Harkatjaya Bumipersada.

Baca Selengkapnya
Ini Sumber Kekayaan Haji Isam hingga Mampu Membeli Pesawat Boeing Seharga Rp1,2 Triliun
Ini Sumber Kekayaan Haji Isam hingga Mampu Membeli Pesawat Boeing Seharga Rp1,2 Triliun

Haji Isam memesan satu unit Business Max Jet 7 Boeing saat menghadiri pameran dirgantara Farnborough International Airshow 2018 di Farnborough, Inggris.

Baca Selengkapnya