Hingga 19 Juli, BI Beli SBN di Pasar Perdana Rp124,13 triliun
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) sejak awal tahun 2021 hingga 19 Juli 2021 telah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp 124,13 triliun yang digunakan untuk pendanaan APBN 2021.
"Pada tahun ini hingga 19 Juli 2021 pembelian SBN di pasar dana untuk pendanaan APBN 2021 tercatat sebesar 124,13 Triliun melalui mekanisme lelang utama sebesar Rp 48,67 triliun dan Rp 75,46 triliun melalui lelang tambahan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers terkait stabilitas sistem keuangan, Jumat (6/8).
Hal itu sesuai dengan janji Bi untuk meringankan beban Pemerintah di tengah pandemi covid-19 dengan melanjutkan pembelian SBN di pasar perdana. Di mana tahun 2020 BI telah membeli SBN sebesar 473,42 triliun.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Kapan BNI pertama kali IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kapan saham BBRI pertama kali diperdagangkan? Jumat (10/11), saham milik PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI genap 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811.765 juta saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
"Pada tahun ini melanjutkan pemberian SBN di Pasar Perdana sebagai bagian dari Sinergi kebijakan Bidan kebijakan pemerintah tersebut untuk pendanaan APBN 2021. Setelah pada tahun lalu BI melakukan pembelian SBN dari Pasar Perdana untuk APBN 2020 sebesar Rp 473,42 triliun," ujarnya.
Adapun pembelian SBN dari pasar perdana ini untuk pendanaan APBN tahun 2021 ini dilakukan dengan mekanisme sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI tanggal 16 April 2021, yang telah diperpanjang tanggal 11 Desember 2020 hingga 31 Desember 2021.
Selain itu, Bank Indonesia juga melakukan pendalaman di pasar uang khususnya pasar uang rupiah dan valas melalui implementasi Electronic Trading Platform, serta percepatan pendirian Central Counterparty (CCP) untuk memperkuat infrastruktur pasar keuangan.
"Pendalaman pasar uang dan pasar valas difokuskan kepada dua produk utama yaitu adalah transaksi repo (Repurchase Agreement). Dengan pengembangan transaksi repo diharapkan lebih Liquid, lebih efisien dan juga mendukung penurunan suku bunga yield SBN jangka panjang agar semakin turun lebih dekat dengan suku bunga jangka pendek," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.
Baca SelengkapnyaPembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaKontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
Baca SelengkapnyaSBR ini memiliki kupon yang mengambang dengan kupon minimal (floating with floor) dan mengacu pada Bank Indonesia Rate (BI-Rate).
Baca SelengkapnyaEkosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.
Baca SelengkapnyaPencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaDari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.
Baca Selengkapnya